webnovel

TERJEBAK HUJAN

"Lalu, apa yang harus kita lakukan?" tanya Ibra seolah kehilangan kata karena sejak tadi Ara mendebatnya.

Ara terdiam. Ia memperhatikan sekitarnya untuk melihat apakah ada tempat yang sekiranya bisa dijadikan tempat istirahat mereka untuk sejenak.

"Kita ke sana dulu saja, hari juga gerimis benar-benar hari yang sial kenapa sampai alam saja tidak berpihak pada kita sekarang."

Ara mengeluh sambil membimbing Ibra ke tempat yang ia maksud. Ada sebuah bangunan kecil seperti pondok yang terlihat tanpa penghuni.

Sepertinya bangunan itu digunakan ketika saat para pemburu berburu, pondok itu dijadikan ajang untuk persinggahan karena disebut pondok sawah juga di sekitar tempat itu tidak ada sawah, lalu, jika disebut rumah pun, tempat itu tidak bisa disebut rumah karena mirip pondok di sawah.

Sementara itu, situasi semakin tidak bersahabat, gerimis yang tadinya hanya kecil-kecil kini berubah menjadi besar, dan semakin besar menurunkan curah hujan yang sangat derasnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com