"Kau benar, dia memang diperalat. Seseorang berkekuatan tinggi yang ada di hutan ini juga salah satu orang yang berkhianat di negeri kami."
Dewi Malam menyahut, gadis itu bangkit dari sikap berjongkoknya dan berdiri di hadapan Ara yang ikut berdiri ketika perempuan itu berdiri.
"Lalu bagaimana dengan pria ini."
Ara menatap ke arah Panglima Sakti yang masih bertarung dengan Dewi Asmara, meskipun paham dengan apa yang dikatakan tentang kata berkhianat itu, Ara tetap tidak mau sesuatu terjadi buah dari pertengkaran ketiga orang itu.
"Dia akan membuat perempuan itu kembali ke markasnya, jadi kau tidak perlu khawatir."
"Kau yakin? Sepertinya dia mulai terdesak? Kau tidak mau membantunya?"
Dewi Malam mengarahkan pandangannya pada pertarungan yang dilakukan oleh Panglima Sakti dengan Dewi Asmara.
Apa yang dikatakan oleh Ara bukanlah kebohongan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com