Mendengar alasan yang diucapkan oleh Sean, Caroline dan Riuu saling pandang.
Sepintas, kata-kata Sean tidak ada artinya, seperti hanya sebuah kalimat candaan pria tersebut seperti pria pada umumnya.
Namun, entah kenapa, baik Riuu maupun Caroline benar-benar bisa merasakan, bahwa nada suara Sean saat mengucapkan kalimat tadi seperti seseorang yang ingin mengatakan bahwa, dirinya memang sedang kesal lantas ingin membunuh.
Walaupun keduanya merasa sikap Sean seperti janggal, tapi karena ada makanan yang harus mereka urus proses memasaknya, Riuu dan Caroline akhirnya mengerjakan tugas itu agar mereka bisa makan malam nantinya.
Beberapa saat kemudian, kijang itu sudah bisa dinikmati.
Caroline berdecak kagum pada Riuu karena ternyata pria itu sergap dalam mengolah makanan.
Daging kijang itu matang secara sempurna, hingga mereka akhirnya bisa menikmati.
"Kau tidak makan, Sean?" tanya Caroline ketika melihat daging yang sudah disediakan Riuu untuk Sean tidak disentuh pria itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com