webnovel

Mampir

" Kalian sekarang ada di mana jangan malam malam loh keluar nya " nasehat bunda yang tak mau anak nya kenapa napa, walaupun anak nya sudah pada besar tetap bunda menganggap anak nya masih kecil yang butuh perhatian dan kasih sayang dari seorang bunda atau ibu.

" Ada di mobil Bora Bun, ini mau mampir cari makan. Apa bunda mau nitip sekalian? " tawar Alex yang sudah paham akan pertanyaan bunda nya.

" Boleh deh nitip belikan bakmi ayam langganan bunda dua porsi ya " dengan nada yang terlihat senang.

" Tumben bunda beli banyak " batin Bora. Sesekali ia menengok ke arah jalan raya.

" Beli nya banyak Bun, satu nya buat ayah ya " ujar Alex yang belum curiga dengan perkataan bunda nya.

" Ayah enggak suka sama bakmi ayam itu " dengan nada sedikit jutek.

" Oalah berarti yang satu nya buat kak Dion " sambung Alex sambil menyatukan kedua alis nya.

" Dion suka nya bakmi jamur Lex. Itu semua bunda yang makan satu mana cukup, mana porsi nya sedikit kan nanggung makan nya jadi belikan dua ya cah bagus. Nanti bunda bikinkan es susu coklat kesukaan mu ok "

Sontak gue sama kak Alex tepuk jidat, ternyata bunda menginginkan bakmi ayam dua porsi untuk diri nya seorang pantas saja pola makan bunda nya menurun ke anak perempuan nya yang sama sama doyan makan dengan porsi banyak. Tapi jangan salah dengan makan porsi banyak, body Bora dan bunda nya tetap langsing walaupun sering mengunyah. Jadi jangan heran.

" Terus kak Dion sama ayah minta di belikan apa Bun" ucap Alex sembari menggaruk rambut.

" Halo Bun halo " ternyata panggilan telpon sudah terputus sejak tadi. Berarti pertanyaan Alex yang baru saja ia ajukan tak masuk ke dalam saluran telpon.

" Udah di matikan aja sama bunda " mendengus kesal.

*

" Elu mau pesan apa biar gue bayar " mereka berdua telah sampai di tempat makan langganan keluarga Bora. Tempat makan terkenal dengan makanan khas Jawa tengah khusus nya gunung kidul. Sudah lama berdiri sejak tahun 1998. Agak susah mencari menu makanan yang cocok dengan lidah orang Jawa yang notabene nya sudah tinggal atau menetap di kota Jakarta.

Di sana menyajikan berbagai menu dari yang kukus , kuah , goreng dan tumis. Tak hanya makanan khas Jawa tengah di sana juga menyajikan makanan khas Jawa barat. Menu andalan nya di sana bakmi ayam spesial. Rasa nya sangat sangat enak bahkan pernah sehari menghabiskan lima ratus mie dalam kurun waktu empat jam.

Pantas saja bunda Bora sangat ketagihan menyantap menu bakmi ayam spesial.

" Gue mau pesan soto ayam sama sate ayam kampung tapi soto nya enggak pakai sayur " ucap Bora.

" Minum? "

" Es kelapa ada kak " tanya Bora yang baru balik dari wastafel. Bora duduk di samping kak Alex.

" Ada " Alex mencentang menu yang di pesan oleh Bora dan juga diri nya.

" Elu udah pesan " menerima lembaran kertas yang baru di sodorkan oleh Alex.

" Udah " ucap nya sembari menyibak rambut nya ke arah belakang. Setelah itu baru lah ia memakai kaca mata.

Bora beranjak dari tempat kursi kayu ke meja kasir.

" Ini mbak, sekalian pesan bakmi ayam spesial dua porsi di bungkus " menyerahkan lembaran kertas menu ke meja kasir.

" Atas nama siapa kak " mencatat menu yang di sampai kan dari Bora. Dia mencatat di balik kertas yang Bora bawa.

" Atas nama Alex Hermawan "

" Harap di tunggu ya kak " di gantungkan kertas menu di depan meja dapur. Tak hanya pesanan Bora saja melainkan ada enam kertas yang masih tergantung.

" Bayar sekarang apa nanti " tanya Bora yang hendak membuka dompet.

" Sekarang kak " mbak penjaga kasir sedang menghitung total pesanan Bora.

" Total delepan puluh lima ribu " ujar nya sembari memberi nota pembelian.

Bora memeriksa isi dompet ternyata uang nya tinggal lima puluh ribu, Bora lupa menarik uang yang berada di dalam ATM, alhasil Bora sedikit kebingungan lantas Bora bertanya " apakah pembayaran nya bisa memalui kartu ATM? "

" Bisa mbak di sini bisa membayar menggunakan ATM. Pakai bank apa mbak "

" Br* "

" Oh bisa kak sebentar saya ambil alat pembayaran nya "

Mbak penjaga kasir menyodorkan alat pembayaran kepada Bora. Bora langsung memasukan kartu ATM nya kemudian memasukan password. Menyerahkan kembali ke yang punya.

Tak lama kemudian " terimakasih atas pembayaran nya"

" Terimakasih kembali "

Bora membalikan badan jalan menuju meja yang sudah di pesan oleh Alex, yang mana sang empu masih duduk santai sembari main ponsel.

Menarik kursi di dekat Alex setelah itu mendudukkan pantat nya ke kursi kayu seraya menunggu pesanan datang.

Bora mendapati sekumpulan anak remaja perempuan yang sedang curi curi pandang ke arah Alex, ada yang tengah berbisik dan ada juga yang terang terangan memandang Alex dengan intens.

Tapi sayang nya Alex tak menyadari bahwa ia saat ini menjadi pusat perhatian. Terlintas Bora mendapatkan ide yang sangat cermerlang, membayangkan saja sudah membuat ia tersenyum geli. Bora segera melancarkan aksi sebelum ide nya terhapus dari dalam otak nya. Dan orang lain belum tau kalau di samping Bora ternyata kakak kandung, tau nya orang lain pasti sepasang kekasih.

Bora mendekatkan tubuh nya ke lengan Alex, tangan nya tak ketinggalan menggelayut manja di lengan kekar milik Alex, Alex belum tau maksud tujuan Bora.

Ia menghiraukan sentuhan tangan Bora di rahang tegas nya. Diri nya tetap cuek, meskipun banyak pasang mata menatap ke arah nya, kenapa bisa tau kalau Alex berserta Bora jadi bahan tontonan karna ia dapat melihat sekitar melalui ujung mata.

Setelah melakukan aksi nya ia menoleh ke arah sekumpulan anak remaja perempuan yang sedang menahan geram dan amarah. Bora dapat melihat ekspresi wajah mereka dengan jelas.

" Ini belum seberapa " menarik ujung bibir nya dengan tipis.

Bora tetap melancarkan aksi nya yang selanjutnya " mas, kok main hp terus sih. Lihat aku dong " tangan Bora sedikit mengelus rahang kokoh nya kemudian ia memutar kepala Alex untuk menatap wajah Bora.

Lagi lagi adegan Bora dan Alex memicu kecemburuan dan iri untuk sekumpulan anak muda yang letak meja nya tidak terlalu jauh.

" Muka elu jangan sok ganteng deh " bisik Bora tepat di telinga Alex.

" Biarin emang gue ganteng dari orok " balas bisik Alex.

Kedua tangan Bora menangkup wajah Alex dengan jarak yang begitu dekat " sebenar nya gue jijik ngelakuin adegan romantis ini. Tapi mau gimana lagi ini buat si onoh biar enggak ngelihat sini terus " menunjuk menggunakan lidah nya yang ia tusuk tusuk ke pipi nya mengarah ke meja depan.

Alex mengikuti arah kode dari Bora " oh si itu. Lanjutkan " mengedipkan sebelah mata.

Bora menjauh dari hadapan Alex.

Tak lama pesanan mereka telah tiba.

" Mbak pesan kupat tahu dua porsi di bungkus bisa? " tanya Alex sebelum mas pelayan nya pergi.

Setelah memesan lagi baru lah Alex makan menu yang ia pilih. Di sela sela mengunyah makanan Alex sempat bertanya ke Bora " mereka masih lihat sini, atau enggak? "

" Masih sama " menelan makanan yang baru saja ia kunyah.

Bersambung...