Aldi, Toni, Gibran, Kesya, dan Wawa sudah berada di Bandara Singapore untuk ke Amerika.
"Mas"
"Ya? "
"Mas, Gak marah kan? " tanya Wawa.
"Kenapa harus marah? " tanya Gibran.
"Ya kan Mas Tau sendiri kalo aku ini nekat banget Mas, Bahkan belum ada persiapan apapun, Misalnya Uang untuk membeli bahan Masak, Atau Bahan bahan pokok kita 4 minggu di sana" ucap Wawa. Gibran tersenyum.
"Kalau kamu ngomongin soal Uang atau bahan pokok itu gak masalah, Aldi kan bisa belikan kita bahan pokok, Di sini yang bekerja dan menyelesaikan masalah itu kamu dan Kesya, Kalau Mas Gibran sama Mas Al itu cuma bantu dan mendukung kalian. dan apa kamu tau yang paling penting dari perjalanan ini? " tanya Gibran. Wawa menggeleng sebagai tanda tidak tahu.
"Kamu memiliki jiwa pengorbanan yang besar sayang, Walaupun kamu tak mempersiapkan apapun, Kamu memiliki tujuan yang baik dan benar... yaitu membantu masalah Saudaramu, Bisa di bilang nekat tapi yang terpenting tekadmu kuat sayang, Semua mendukungmu dan juga saudarimu Hani.... Hani pasti bisa mendengarmu..... Hani berterimakasih padamu karena pengorbananmu itu sangat besar" kata Gibran, Wawa hanya mengangguk. Di samping Wawa juga ada Hani yang mendengarkan setiap perkataan Gibran. Kemudian Hani Menggunakan Bahasa isyarat agar Wawa mengerti. Hani berusaha mengatakan bahwa apa yang di katakan Gibran semuanya benar, Pengorbananmu untukku itu sangat berarti.... tanpamu roh-ku tidak akan tenang. Wawa hanya mengangguk pada Hani. Matanya sudah berkaca kaca Mendengar dukungan dari Kedua orang yang paling dia sayangi.
"Makasih Kalian berdua sudah Mendukungku" ucap Wawa, Sementara Gibran mengernyitkan keningnya dengan bingung.
"Berdua? Kesya? "
"Bukan, Tapi Hani"
"Hani? bukannya dia udah tiada? " tanya Gibran. Wawa hanya tersenyum mengerti kenapa suaminya Bingung.
"Mas, Aku Indigo.... oleh sebab itu lah aku nekat seperti ini dan.... Toni lebih indigo dariku jadi dia bisa mendengar Suara Hani sedangkan Aku tidak sepenuhnya, aku hanya bisa melihat mereka" Jelas Wawa. Sekarang Gibran mengerti maksud dari Wawa. Di lain tempat Aldi dan Kesya mencari toko donat di dalam Bandara. Aldi sudah terbiasa jika Kesya ingin sesuatu yang dia inginkan atau judulnya 'ngidam'.
"Mas Allll... Mana Toko donat nyaaa" Rengek Kesya. Aldi hanya menghela nafas Dengan Sabar.
"Sabar sayang... Masa kita harus ke kota? pesawatnya Habis ini dateng oke? bisa sabar enggak?" tanya Aldi. Kesya hanya cemberut. Terkadang Aldi kuwalahan dengan Kesya, Saat dia bekerja Kesya pernah menelponnya dan meminta Manisan Orang China. Aldi hanya Bisa sabar demi Kesya dan buah hatinya dan saat itu juga Aldi mencari manisan itu ke seluruh kota Jakarta, Dan tidak ada sama sekali terpaksa Aldi harus pergi ke China dengan pesawat jet pribadinya. Meski kelelahan, Aldi tetap bekerja keras demi kehidupan keluarganya. di lain tempat Toni sedang di kafe sendirian. Ia tak mau menjadi nyamuk di antara Mereka berempat(Kesya, Aldi dan Gibran, Wawa). Kemudian Toni beranjak menelpon Gibran & Aldi.
- Halo Mas Gibran dan Mas Al, 10 menit lagi pesawat kita datang jadi kita harus siap siap
- Oke
Jawab Aldi dan Gibran bersama. Kemudian Toni memutuskan Panggilan.
"Kes... ayo..... sebentar lagi pesawatnya datang ayo" Ucap Aldi.
"oh Oke.. yok" ajak Kesya. Kemudian semua mengantri naik pesawat.
********
BERSAMBUNG...
Tetap Update 2-3 bab minggu sekali
Ada yang penasaran tidak foto Dari tokoh tokoh Novel Kau yang sempurna?
Caranya:
- Download App Noveltoon bagi yang belum punya
- Cari Novel bernama Kau yang sempurna
- Bisa juga cari akun Kasih Aurelia
Selalu dukung Novel ini ya man teman
Dukung dari:
- Power stone nya
- Komentar
- Review
- koleksi Novel ini
- Beri motivasi untuk kedepannya
Terimakasih yang sudah mengikuti Novel Kau yang sempurna ^_^