"Kamu kotor sekali. Pergi mandi dulu! Aku mau menemui putriku!"
Emilia mengerucutkan bibirnya. Dia baru bisa merasa tenang setelah melihat suaminya kembali dengan selamat! Baru kemudian Oliver Walker ingat bahwa tubuhnya banyak terkena lumpur.
Dia hanya bisa tersenyum bodoh dan mencium bibir merah istrinya. "Tidak peduli seberapa kotor aku, aku tetap lelakimu!"
Emilia tidak mengatakan apa-apa, tetapi dia tersenyum dan pergi.
Setelah membersihkan diri, Emilia kembali lagi ke kamar tidur, hanya untuk mendapati pandangan tajam suaminya yang membara menatapnya. Dia langsung bertanya dengan malu-malu, "Kamu... mau apa?"
Oliver Walker tertawa lebar. "Absennya membuat hati semakin cinta!"
"Aiya, menyebalkan!"
"Kamu benci atau suka?"
"Hmph... Aku benci, tapi aku juga suka!"
Keesokan paginya, Emilia bangun dengan wajah pahit dan mengeluh dengan suara rendah, "Kamu sama sekali tidak tahu bagaimana bersikap lembut pada wanita."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com