webnovel

Kita Pindah Rumah Saja

Translator: Wave Literature Éditeur: Wave Literature

Musim dingin tahun ini, He Yue dan Ibu Taozi membawa Shen Mochen dan Taozi berjalan-jalan dan membeli baju baru untuk Imlek. Mereka sangat senang berbelanja di dalam mal. Kemudian, ada orang di sebelah mereka memberikan secarik brosur, lalu Taozi menerima brosur itu. Setelah itu, orang tersebut memberikannya kepada Taozi tanpa membacanya terlebih dahulu.

Taozi sedikit penasaran pada brosur yang dia pegang saat ini. Dia memperhatikan kualitas brosur itu cukup bagus. Itu adalah sebuah brosur perumahan berkonsep taman tepi laut. Terdapat taman indah, air mancur, jembatan kecil, juga pepohonan hijau indah yang menambah kesan sejuk di perumahan itu. Bahkan, tidak bisa dideskripsikan lagi keindahan perumahan tersebut.

"Ibu, lihat ini! Rumah ini lebih cantik dari rumah yang kita tempati saat ini," ucap Taozi kepada Ibunya. Dia menarik-narik ujung baju ibunya dengan ekspresi memohon pada wajahnya. He Yue pun turut penasaran, dia lalu mendekat ke Taozi dan mengambil brosur yang ada pada tangan Taozi. Dia melihat brosur itu sambil menganggukkan kepalanya, "Bagus bagus. Lumayan bagus ini!" katanya.

Ibu Taozi terpengaruh oleh suara He Yue dan membuatnya juga melihat brosur itu dengan cermat. Tidak lama pandangannya bersinar, "Bagus ini! Ayo kita pergi melihatnya!" jawabnya kemudian.

Shen Mochen sama sekali tidak habis pikir dengan perempuan-perempuan ini. Dia pusing memikirkan hal ini, tidak heran kalau perempuan dan masyarakat kecil yang sulit untuk tumbuh. 

"Kenapa masih diam, ayo jalan!" kata He Yue sambil menarik tangan Shen Mochen dan segera mengikuti langkah Ibu Taozi. Mereka pun berjalan keluar dari mal itu.

Malam itu juga, kedua perempuan tersebut kembali ke rumah mereka dan mencari suami mereka masing-masing. Mereka menceritakan semua tentang perumahan itu. Mereka membanggakan perumahan yang berada di daerah terpencil tersebut, tempat yang jauh dari segala intimidasi. Intinya mereka menegaskan kalau mereka harus sama-sama membeli rumah itu.

Profesor Shen merasa pusing melihat istrinya sendiri. Hatinya tiba-tiba muncul perasaan yang sama saat Shen Mochen memikirkan hal itu sore hari tadi, kalau perempuan dan masyarakat kecil yang sulit untuk tumbuh.

"Bagaimana sayang? Lihat, perumahan ini bagus sekali. Nanti kita bersama beli rumah ini dengan keluarga Taozi, lalu selanjutnya anak kita juga bisa tinggal bersama." kata He Yue.

"Bukannya keluarga kita sudah tinggal bersama saat ini?" tanya Profesor Shen.

"Beda dong! Kamu lihat daerah ini, lingkungannya bagus sekali!" jawab He Yue.

"Kita punya halaman sebesar ini, bahkan perumahan ini pun tidak ada halaman." sergah Profesor Shen.

"Tunggu, aku tanya kepadamu. Kamu menyuruh Chen Chen tinggal dimana bersama Taozi?" Tanya He Yue kemudian.

Profesor Shen hanya diam saja tidak menjawab, "..."

"Jangan-jangan kamu membiarkan anakmu tinggal berdesakan bersama kita di sini?" tebak He Yue.

Profesor Shen tetap diam saja tidak menanggapi pertanyaan dari He Yue, "..."

"Kamu lihat, kalau kita membeli perumahan ini, nanti ketika mereka sudah menikah kita tinggal dirumah kita sendiri. Dan mereka bersama anak-anaknya tinggal di rumah sendiri. Bagus bukan!" kata He Yue dengan nada yang meyakinkan.

Namun, Profesor Shen tetap diam saja "..."

"Yang penting cepat atau lambat kita tetap harus membelinya. Tapi, lebih baik kalau kita membelinya lebih awal. Kalau sekejab berikutnya, lalu harganya dinaikkan bagaimana?!" tanya He Yue pada Profesor Shen.

He Yue menampilkan sosok genitnya untuk merayu Profesor Shen. Bahkan, dia pun sudah mengatur kehidupan Shen Mochen saat masih berusia 12 tahun. Dan sekarang, dia telah memikirkan semuanya dengan matang tentang apa yang terjadi saat umur Shen Mochen 21 tahun nanti.

Tapi harus dikatakan kalau He Yue memiliki firasat yang sangat kuat akan hal ini. Karena, 5 tahun kedepan harga perumahan yang mereka beli ini akan bertambah menjadi berkali-kali lipat. Dari yang awalnya hanya 2.000 Yuan per meter persegi menjadi 20.000 Yuan per meter persegi.

Liburan musim dingin kali ini, keluarga Shen Mochen dan keluarga Taozi harus dengan teliti memilih sebuah keputusan. Hingga mereka memutuskan untuk membeli satu unit perumahan di bagian tenggara daerah terpencil itu...