webnovel

Kakak Tertua yang Kaya Raya Berkuasa Mutlak

Pendahuluan 1: Penduduk desa, ketika menyebut Zhuang Qingning yang tak punya orang tua, lalu jatuh sakit dan memilih hidup sendiri daripada diasuh oleh keluarga pamannya, mereka mendesah dan menggeleng-gelengkan kepala, berpikir dia sedang merintis jalan menuju kematian. Namun siapa sangka, dia memulai bengkel, membeli toko, membangun rumah, hidup nyaman memelihara anjing dan kucing, dan setiap orang yang mendekatinya berkembang secara finansial? Penduduk desa: Apakah terlambat untuk mendapatkan belas kasihan dari Dewa Kekayaan sekarang? Menunggu jawabanmu, ini cukup mendesak...... ---- Pendahuluan 2: Semua orang di ibu kota mendesah kagum atas keberuntungan Pangeran Qi, yang kecantikannya tiada tara, karena dia mengikuti keinginan ratu almarhum dan menikahi seorang gadis desa biasa, sehingga melepaskan pernikahan ideal. Namun siapa sangka, sang pangeran begitu memperhatikan istrinya, menghabiskan kekayaan untuk membuatnya tersenyum, melanggar perintah hanya untuk melindunginya, benar-benar berperilaku seperti pria yang jatuh cinta...... Semua orang: Permisi, apakah terlambat untuk mulai mendukung pasangan ini sekarang? ---- Kisah ini tentang seorang wanita desa yang tumbuh langkah demi langkah, menghadirkan kehangatan, keceriaan, menghadapi jalan berduri dan keberhasilan yang menyenangkan, di mana para kekasih akhirnya menikah, dan ada pembalasan bagi kebaikan dan kejahatan.

Tea Warm · Général
Pas assez d’évaluations
369 Chs

Bab 234: Diusir (4000+)_2

Itu adalah bunga yang terbuat dari sutra, dijahit dengan gaya peony, dalam warna merah khas peony. Jika dipakai oleh seseorang seusia Zhuang Qingning, itu akan terlihat agak mencolok, namun pada seorang gadis seusia Zhuang Qingsui, itu sangat menggemaskan dan menambah pesona kekanak-kanakannya.

"Cantik sekali." Zhuang Qingning tertawa saat ia memasangnya di rambut Zhuang Qingsui. "Bunga itu terlihat lebih bagus saat kamu memakainya."

Zhuang Qingsui terkikik: "Aku memilih yang sama untuk Kakak Qiuyue. Kita sepakat untuk memakai bunga ini besok. Siapa saja pasti akan mengira kita adalah saudara perempuan."

"Awalnya, Kakak Qiuyue tidak mau menerimanya, tapi ketika aku menyebutkan bahwa ini adalah hadiah ulang tahun untuknya, ia menerimanya dan berkata akan memberiku sebuah bunga untuk ulang tahunku juga."

Bagaimanapun juga, bunga itu sekarang sudah diterima. Sudah selesai.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com