udara lembut lepas hujan tadi malam membuat sosok berjaket hitam kulit dengan helen fullface warna merah-hitam senada dengan motornya itu sedikit kedinginan.dia kesal saat memikirkan kejadian tadi malam.
tidak terasa ia sudah sampai di sekolahnya.SMA Galaksi.iya memarkirkan motornya lantas berjalan menuju sebuah tempat. rooftop sekolah.
tempat sunyi adalah hal yang iya sukai,pikirannya menerawang ke kejadian tadi malam.kemudian menatap langit kelabu yang hendak menyampaikan rasa rindunya dengan bumi,menikmati angin sopoi-sopoi yang menembus pori-porinya.apa yang salah jika merindukan orang yang sudah lama pergi dan tidak akan kembali lagi.
ingat saat tuhan memperkenalkannya apa itu kehilangan.semuanya adalah rintangan yang berhasil ia lewati.tapi tidak selayaknya hidup berjalan selalu mulus kan? saat ini semua yang telah berlalu perlahan bermula lagi.
tapi tidak apa,iya yakin ia bisa menghadapi semua ini.dia masih punya adik-adik yang butuh pengarahan seorang kakak.percayalah jika boleh, iya ingin menjadi ceria,mudah bergaul,bahkan bisa mengekspresikan emosinya secara terang-terangan.tapi,iya tidak bisa... karena dari dulu,inilah karakternya sifatnya.tapi,dengan emosi ini... setidaknya tidak ada yang sadar dengan keadaannya saat ini.
"dari dulu lo gak berubah ternyata ray"ucap seseorang yang melangkah mendekatinya.
mendengar nada familiar itu membuat ray menoleh lalu mendapati seorang pemuda berkacamata bingkai dengan mata sipit.wajahnya yang kayak orang korea itu, membuat sudah bisa di pastikan bahwa pemuda itu adalah orang korea.
"enggak ada yang perlu di ubah"ucapnya dingin.
"tapi dulu-"
"dulu sama sekarang beda vin"
setelah ray monoton ucapan pemuda tersebut.tidak ada lagi percakapan di antara mereka berdua.kemudian ray melangkah pergi,niat untuk melupakan sesak dalam dadanya batal.mungkin nanti,itupun jika tidak ada perkara saat iya ingin sendiri.
calvin yang tak di perdulikan hanya menghela nafas.terkadang dia heran dengan patung es itu,manusia adalah mahluk sosial buka.bukan sekedar mahluk individual.mungki ray tidak butuh siapapun dalam hidupnya,satu-satunya yang dia anggap penting adalah adik-adiknya.entahlah,dia tidak tahu... percuma rasanya berpikir tentang mahluk dingin itu.
======
laki-laki berwajah tampah itu berjalan memasuki kelas.banyak sapaan dari kaum hawa yang sama sekali tidak dihiraukannya.terlihat alia yang sedang membantu hana untuk memecahkan jawaban matematika yang kemarin belum di selesaikan.toh,ray tidak peduli dan memilih duduk di kursinya sembari mengeluarkan novel yang belum selesai iya baca.
ia menhela nafas saat menggiat,bahkan nanti malam iya harus menemui seseorang yang penting,amat penting malah.iya merenung kan tentang segala kenangan yang seolah tidak cukup saat malam tadi.seolah-olah kenangan itu harus iya telan bulat-bulat.apa semua luka itu akan terulang kembali,entah lah iya tidak yakin.jujur saja iya lelah akan semua permainan takdir ini.
Tapi,bukan kah hidup itu adalah ujian? bisa saja iya menyerah saat ini,namum iya sadar.semua itu perkara sia-sia.toh dia juga seorang laki-laki jadi pantang kata menyerah.
Ray sadar dari lamunannya saat suara el yang terdengar khawatir entah sejak kapan ada di dekatnya plus dengan wajah khawatir.kalau saja iya tidak bisa menahan diri,bisa jadi iya sudah memukul el karena refleks.
"Kak,lo dari mana saja?"tanya el.menunduk menyembunyikan kebenaran di balik segala pikiran negatif yang melayang dalam benaknya.
"rooftok"jawab ray singkat,malas untuk berbual.sejujurnya iya sangat malas untuk menjawab pertanyaan si bungsu dari keluarga ini.
"syukurlah,aku kira kakak dari mana.oya kak,sebentar lagi bel,jadi aku duluan ya"ucap el dan di anggun hi sang empuk.
alia yang baru tiba di bangkunya hanya diam tak menyapa.terlalu ragu untuk menyapa,karena entah kenapa iya merasa canggung mengingat kejadian kemarin.
bel masuk baru saja berbunyi.ibu guru matematika telah memasuki ruang kelas dengan membawa buku paket di tangannya.
seketika ruangan jadi senyap.
"baik selama pagi anak-anak.berhubung hari ini pak jim ada acara,jadi ibu yang akan gantikan.baiklah hari ini sebelum pembelajaran mari kita mulai dengan berdoa terlebih dahulu.berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.berdoa di mulai"
hening beberapa saat...
"berdoa selesai..."
"baiklah anak-anak,sekarang bukan buku bab kemarin yang belum selesai di bahas.kerjakan pilihan ganda pada halaman terahir bab.nanti ibu panggilan satu persatu untuk menjawab di papan tulis...mengerti"
setelah mendengar perintah guru matematika tersebut.mereka lansung membuat buku paket dan mencoba mengerjakan pilihan ganda itu dengan rumus yang sesuai.walaupun guru wanita itu tidak terlihat seseram pak jim,tapi jangan remehkan konsekuensi bila ketahuan curang.
"huhuhu logoritma susah"keluh hana, iya karena dari tadi iya di ajari alia tentang rumus itu.tapi nihil,iya benar-benar tidak mengerti.sedangkan suzy yang ada di sebelahnya hanya menatapnya aneh.bagaimana bisa hana masuk kelas ipa dan menjadi bendahara osis dengan matematika yang rata-raya.
"hay,aku pikir jika trigonometrik di nomor tiga lebih sulit lagi deh"ucap sana di dekat suzy dan hana.perdebatan kecil antara hana dan sana terjadi,sedangkan suzy yang ada di tengah-tengah mereka hanya acuh seolah tidak mendengar apa-apa.
sedangkan untuk alia dan ray,mereka terlihat mengerjakan dengan tenang.walaupun ray terlihat lebih tenang di bandingkan dengan alia yang sepertinya mulai keliru.
"baiklah anak-anak sekarang kita mulai dari yang sederhana dahulu.baiklah,ibu mulai dengan perbuatan soal dan lansung di jawab tampah di jelaskan.kita lihat refleks kalian mendengar pertanyaan ini"
"berapa hasil dari ³log 243"?
mendengar itu,ray mengangkat tangan.iseng memang,sekali-kali menjawab tidak masalah bukan.
melihat itu,sang guru pun mempersilahkan ray.karena di lihat,tidak ada satupun yang angkat tangan.bahkan alia yang biasanya terlihat menonjol terlihat ragu.
"silahkan"
"lima"jawabnya datar.
"tepat,bagus ray"puji guru itu,walaupun ray terasa baru.tapi iya mengenalnya kemarin saat membantu al untuk membawa buku paket matematika.
"oi ray"mendengar suara bisikan dari depannya membuat ray menoleh pada sana yang ada di depannya"nanti ajari gue ya"
melihat sana dan ray dekat entah kapan membuat alia dan kedua temannya tercengang.apa mereka tidak salah lihat,sana dekat dengan idola baru kelas mereka.
"san,"panggil suzy pada sang sahabat.dan tentu mendapat lirikan dari si empuk.
"Apa?"
"lo, kenal dekat dengan tuh anak?"tanya suzy berbisik.
"nanti gue jelaskan"ingin sekali suzy protes, tapi terhenti saat mendengar suara guru matematika mereka.
"Suzy! Sana!"
"iya saya di sini/iya ibu apa??"refleks mereka menjawab, tapi pertanyaan yang sama artinya tapi beda katanya.yang sukses membuat satu kelas tertawa kecuali guru dan ray.
"jawab ini,berapa hasil dari ²log 8?"tanya dengan wajah datar.
"duh,berapa zy?"ucap sana panik, tapi sepertinya suzy juga sama paniknya.
"gue juga enggak tau"-suzy.
"makanya,kalau guru menjelaskan perhatikan jangan ngerumpi"sedanka mereka berdua yang mengantarkannya merasa malu.bisa-bisanya mereka di bilang erumpi.mau protes, tapi enggak sempat bisa-bisa mereka dapat hukuman.
kelas berjalan dengan baik setelah dan bisa di kontrol hingga jam istirahat pun tiba.guru yang mengajar pun pamit undur diri dan meninggalkan kelas itu di ikuti beberapa siswa-siswi yang sudah keburu lapar.
=====
DOR!
ray menoleh ke sampai dengan tatapan datar.iya sudah sering dikagetkan oleh adik terlekna nya ini.
"Kakak oh kak,astaga! kak ray sendirian mulu.cari temen kek,keliatan banget jombolonya"kata boy sembari mengikuti lanka ray yang terlihat keluar kelas.
"nih,sebagai adek kesayangan lo yang amat ganteng melebihi el.boy yang terhormat,siap menemani"kata boy, iya tidak peduli dengan sifat kakak yang dingin.karena dia tahu bahwa kakaknya ini sangatlah terbebani.
"boy,jangan berisik!"ucap ray datar sembari tetap melangkah.
"iya, iya gue tau"kata boy sembari menyeimbangkan langkahnya.
"Kak"guman boy nyaris tidak terdengar.
"Hm"
"tadi pagi ada yang ngirimin gue pesan"boy menjanda kemudian melanjutkan ucapannya"dari mama"
lanka ray terhenti,kemudian berbalik menatap boy dan mengulurkan tangannya."sini hp lo"
"buat?"
"cepat"
boypun mengambil ponselnya dari saku celananya.menyerahkannya pada si sulung, iya tau apa yang akan di lakukan ray.sebenarnya tadi dia tidak mau memberitahukan hal ini.
"mama udah enggak ada boy"setelah menerima ponsel boy,iyapun pergi meninggalkan boy yang masih termenung.
sementara boy hanya menhelanafas lalu menyusul ray yang sudah cukup jahu.entah kenapa ray bisa berjalan secara itu.
_________________________________
di kantin
terlihat empat orang gadis cantik sedang mencari tempat duduk.ya,sudah bisa di tebak bahwa mereka kehabisan karena jam begini,kantin sudah penuh.
"gimana nih,kita kehabisan bangku"keluh suzy.yang membuat ketiga temannya secara ajaib lansung meliriknya bersamaan.siapa yang tadi ingin di temani ke ruang osis katanya ada perlu.
"Siapa yang membuat kita menunggu?"sindir sana mencuri pandangan ke suzy.
"iya, iya gue maaf"celetuk suzy kesal.
"udah,udah jangan berantem"alia menjakat suara,melerai perdebatan antara duo s itu.sedangkan hana yang melihat itu hanya tertawa kecil.bertanya-tanya dalam benaknya,bagaimana kedua sahabatnya ini bisa sahabatan sampai sekarang.
"heran deh,kok gue bisa sahabat dengan kalian berdua"ucap hana mengejek.bukannya membantu,malah ikut-ikutan masuk dalam perdebatan secara tidak langsung.
belum sempat suzy maupun sana membalas ucapan hana.terdengar seseorang memanggil nama mereka berempat.
"lia,hana,sana,suzy sini"panggil seseorang yang duduk di kursi panjang dengan beberapa anak yang juga duduk di sana.
keempat gadis cantik itu segera menoleh ke sumber suara.untuk sementara mereka mematung karena terkejut melihat siapa yang memanggil mereka.