Destiny's Creek terletak di kaki Gunung Takdir. Sungai itu mengalir di sepanjang gunung, dan lebarnya mencapai beberapa ratus kaki di titik terlebarnya. Tempat tersebut terlihat menyerupai sebuah sungai besar.
Sedangkan pada titik tersempitnya, lebarnya kurang dari satu kaki.
Airnya berwarna merah seperti darah, dihiasi dengan lapisan kabut yang tebal. Tidak ada bau darah di sana; sebagai gantinya, terdapat aroma samar seperti aroma anggrek, yang memikat orang-orang di sekitar tempat tersebut. Dan sudah tidak perlu dijelaskan lagi, air ini adalah minuman yang bahkan lebih berharga daripada Mata Air Suci.
Mereka belum menyaksikan perjamuan yang sesungguhnya, tetapi mata air dari Destiny's Creek telah membuat mata para pelayan dan pengawal yang telah mencapai tingkat Saint berbinar. Masing-masing dari mereka terlihat seperti manusia yang belum makan selama tiga hari tiga malam, tidak mampu menahan keinginan yang muncul di hati mereka.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com