"Iya, lucu," kata Mile. Tatapannya agak menerawang, lalu mengelus si induk yang anehnya berwarna hitam. "Mereka semua milikmu?" tanyanya.
"Umn! Punya Nana uga!" kata Alan, yang dimaksud mungkin neneknya. Bocah itu menunjuk-nunjuk ke arah depan, dimana seorang wanita beruban menatapnya dengan senyuman.
"Halo, Sayang," sapa si nenek yang entah siapa namanya. Yang pasti wanita itu duduk di kursi roda, didorong satu pelayan, dan semakin mendekat padanya. "Jadi orangtuamu belum bisa ikut? Kapan mereka menyusul?" tanyanya, yang langsung membuat Mile berdiri.
"Oh, Pa dan Mae baru akan menyusul besok," kata Mile. "Mohon maaf karena mereka ada suatu hal yang harus diurus terlebih dahulu."
Senyum di bibir tua itu pun merekah indah. "Tidak kok, tidak masalah," kata si nenek. "Yang penting saat resepsi kita semua berkumpul."
"Iya, Nana."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com