"Para pencuri yang ndhak tahu malu," Romo Nathan bersuara, sambil mengikat kedua tangannya di belakang punggung, dia pun berjalan menampakkan diri pada orang-orang yang tampak sedang menaruh tumpukan karung di tengah hutan.
Orang-orang tersebut tampak terkejut, tapi belum sempat mereka pergi, orang-orang Suwoto sudah menutup semua jalan pergi, mereka melingkar dengan ketat mengerumuni para pencuri itu.
Aku tersenyum, terlebih saat mereka tampak terkejut luar biasa. Satu tangan dari pencuri itu seolah hendak memberikan pesan kepada orang-orang yang ada di gudang dan orang-orang yang hendak membawa karung-karung ini ke Jawa Timur.
Suwoto langsung muncul di balik temaram yang cukup pekat, kemudian dia tampak memandang pada pencuri itu satu persatu.
Sementara mataku, memandang ke arah dua abdi dalem yang telah menyamar ke kediamanku itu. Abdi dalem berengsek yang ndhak tahu malu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com