Setelah kami bersiap, akhirnya kami pun berangkat ke rumah Wangi. Meski sampai saat ini aku benar-benar takut, jika nanti orangtua Setya akan menyakiti hati dari orangtua Wangi. Sudah kusuruh tadi Paklik Sobirin agar Wangi berdandan layaknya tatkala dia di kota. sebab bagaimanapun aku ingin membuktikan kepada orangtua Setya kalau perempuan yang dipilih Setya bukanlah perempuan sembarangan.
"Apa ini akan berhasil?" tanya Manis. Sepertinya, dia juga cemas dengan apa yang akan terjadi selanjutnya ini. kami sudah ndhak bisa berbuat banyak. Karena kurasa segala upaya sudah kulakukan semua.
"Kita berdoa kepada Gusti Pangeran, semoga Gusti memberikan keajaiban untuk Setya. Aku pun sebenarnya sangat kaget, melihat tingkah orangtua Setya seperti ini. benar-benar ndhak ada nalarnya sama sekali. Seseorang berpendidikan memandang rendah orang lain dengan cara seperti ini."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com