"Sekali gue liat kalian ngejambret atau ngebahayain cewek ini lagi kalian berdua bukan cuman bakal gue bikin babak belur kayak gini, tapi gue bakal langsung kirim kalian ke neraka!" ancam Setya sambil menunjuk kedua jambret yang sudah babak belur tersebut.
Para penjambret tadi tak kuasa untuk melawan lagi karena badannya sudah terasa sakit semua. Bahkan, untuk sekadar bergerak saja rasanya sangat sukar. Setya pun bisa mengambil kembali tas Naja dengan leluasa lalu mengembalikannya pada yang punya. Sedangkan si penjambret langsung lari terbirit-birit sambil menuntun motornya usai meminta ampun pada Setya dan meminta maaf pada Naja.
"Coba cek dulu. Ada yang ilang, gak?"
Naja mengangguk, ia langsung mengecek isi tasnya. Setelah itu, dia terlihat mengembuskan napas lega karena semua isi dalam tas kecil berwarna hitam miliknya masih utuh.
"Ada, Set," ucap Naja. "Makasih, ya. Aku gak tahu, sih, gimana nasib aku kalau gak ada kamu. Mungkin sekarang aku lagi nangis kejer kali."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com