webnovel

Jodoh Untuk Aleta

Adolescent
Actuel · 4.2K Affichage
  • 3 Shc
    Contenu
  • audimat
  • N/A
    SOUTIEN
Synopsis

Rendy Afriaswara, jenis cowok yang harus Lingga jauhi dari kehidupan adiknya. Tukang rusuh, biang onar dan selalu membuat masalah dengan siswa lainnya. Tidak pandang buluh, semua yang mengganggunya, Rendy akan beri pelajaran saat itu juga. Namun apa yang harus Lingga lakukan jika pada akhirnya, Aleta, adik perempuan satu-satunya itu sudah terikat dengan si tukang onar? Bahkan tanpa mereka ketahui, keduanya sudah dijodohkan oleh kedua orang tua mereka. Apakah Lingga akan memberikan restu pada cowok yang memiliki masa lalu buruk dengannya itu? Lalu, bagaimana kisah perjodohan mereka? Akankah Rendy dan Aleta menyetujuinya? Ikuti kisah mereka di "Jodoh Untuk Aleta" Dan rasakan sensasi yang akan kamu rasakan ketika membacanya. * "Lo, sini!" panggil Rendy datar "Kenapa kak?" "Sekarang lo jadi gadis gue" "Hah? maksudnya kak?" "Artinya, nggak ada yang boleh deketin lo selain gue" * SISKA FRIESTIANI EKSKLUSIF DI WEB NOVEL

Chapter 1Prolog

Anak laki-laki itu hanya diam, menatap satu objek yang sejak tadi menarik perhatiannya. Netra cokelat cerah itu berbinar, menikmati pemandangan lucu bahkan membuatnya penasaran

"Cici mau minum? Sebental ya Leta ambilin"

Suara khas cadel anak perempuan itu terdengar menyenangkan di telinganya. Anak laki-laki itu mendekat, ingin semakin jelas mendengar suara menyenangkan gadis kecil yang sejak awal sudah menarik perhatiannya.

"Sendirian?" tanya-nya. Melihat tak ada respon berlebihan, ia ikut duduk lesehan beralaskan tikar di sebelah gadis kecil itu.

Aleta, ia mengeja nama gadis kecil itu dari kalung yang dikenakan. Aleta menoleh, menatap polos anak laki-laki yang tiba-tiba sudah duduk di sebelahnya.

"Leta sama Abang" jawab Aleta "Itu lagi main bola" tunjuk Aleta ke salah satu kerumunan anak laki-laki yang sedang bermain bola.

Ia mengikuti arah tangan Aleta. Lalu tersenyum menatap Aleta yang sudah kembali asik dengan boneka kelincinya. Beberapa kali ia mendengar Aleta terkekeh lucu entah apa yang membuat gadis kecil itu tertawa. Terkadang tangan mungil itu bergelut dengan cangkir mainan dan beberapa alat makan lainnya.

"Letaa!" jerit anak laki-laki dengan bola di tangannya. Aleta yang sedari tadi asik dengan mainannya itu pun menoleh. Lalu tersenyum melambaikan tangannya "Abang?"

"Ayo pulang!"

Aleta mengangguk, bergegas mengemas semua mainannya ke dalam tas ransel berwarna pink dengan motif barbie kesukaannya.

"Dadah pangelan" Aleta tersenyum, melambaikan tangannya "Aleta pulang dulu" gadis kecil itu berlari menuju kakaknya. Meninggalkan bocah laki-laki yang masih terdiam menyaksikan keduanya yang semakin menjauh dari pandangannya.

Detik itu, ia yang baru berumur 7 tahun sudah terpesona dengan gadis kecil berumur 5 tahun yang bahkan baru pertama kali ia lihat.

Anak itu menggenggam erat sesuatu di tangannya. Sebuah gantungan kunci berbentuk barbie yang sengaja ia ambil dari tas Aleta. Lalu menatap bayangan kecil Aleta dari kejauhan dengan penuh pengharapan.

"Semoga kita bertemu lagi, Princess. Pangeran menunggumu"

Vous aimerez aussi

School of Persona

Bagaimana rasanya hidup sebagai remaja di tahun 2042-2043? Ditengah perkembangan zaman yang semakin pesat dan kompetitif? Mereka itulah yang disebut sebagai ‘Generasi Emas Indonesia 2045’. Berdirilah School of Persona (SP). Sebuah asrama yang dibangun sebagai tempat pembinaan kompetensi dan kepribadian para remaja SMA penerima Haikal Scholarship in Leadership (HSL). Penghuni asrama elit itu sangat heterogen, mereka dituntut untuk memahami berbagai perbedaan persona di dalamnya. Mereka memiliki sisi yang membanggakan, normal, hingga 'liar' secara bersamaan. Bukan kamuflase, itu hanya ukum tiga wajah; pribadi; keluarga; publik. Banyak persoalan, rahasia dan masalah muncul diantara mereka, lama kelamaan membesar, lalu meledak sebagai bom waktu. Lalu, mampukah mereka membangun diri sekaligus menghadapi tantangan besar generasi mereka itu? Unlock the answer by reading this story! ------ Halo, Readers! Selamat datang di novel keempat Aleyshia Wein. Konsep novel ini adalah Fiksi Realistik dengan sentuhan Literary Fiction. Meskipun demikian, sisi romantis akan tetap ada tipis-tipis, baik diantara para penghuni School of Persona, atau Adriana dan Haikal. Author menyarankan untuk terlebih dahulu membaca karya kedua Author yang berjudul 'Laboratory Doctor and Activist' untuk lebih dekat dengan karakter dan kisah Adriana Gerrie dan M. Faqih Haikal yang terbilang cukup filosofis mendasari berdirinya The School of Persona. Seperti biasa gaya bahasa akan cenderung teknis, dan beberapa istilah advanced akan dijelaskan dalam notes Author. Happy reading! Regards, Aleyshia Wein.

aleyshiawein · Adolescent
5.0
268 Chs

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques
Aimé
Nouveau

SOUTIEN

empty img

À venir