webnovel

Mama Yang Nyuruh Aku

Alesia mulai mengendarai mobilnya menuju cafe untuk membeli makanan yang di pesan mamanya setelah tiba di cafe Alesia turun dari mobil dan masuk ke cafe untuk memesan makanan yang di maksud Alesia langsung duduk di cafe dan memanggil pelayan untuk memesan makanan lalu pelayan segera mendekat ke Alesia

"Mba aku pesan fried chicken 2 porsi paket komplit di bungkus" ucap Alesia sambil tersenyum ke arah pelayan

"Baik mba tunggu sebentar" ucap pelayan lalu mengambil pesanan yang di pesan Alesia

"Ngapain sih mama nyuruh gue nganterin makanan ke Coki kan dia bisa beli makanan sendiri" gumam Alesia sambil memainkan handphonenya tiba tiba pelayan datang dan menyodorkan pesanan Alesia tadi

"Ini mba pesanannya" ucap pelayan cafe sambil menyodorkan makanan ke arahnya

"Totalnya berapa mba" tanya Alesia sambil memasukkan handphonenya ke saku celananya dan mengambil pesanan dari tangan pelayan cafe

"Lima puluh ribu mba" ucap pelayan cafe sambil tersenyum ke arah Alesia lalu Alesia mengambil uang dari dompetnya dan memberikan uangnya ke pelayan cafe

"Makasih mba" ucap pelayan cafe sambil menerima uang dari Alesia

"Sama sama mba" ucapnya tersenyum lalu pergi dari cafe tersebut untuk menuju kantor Coki

Criss masuk ke mobilnya dan di situ sudah ada Laura uang sudah memasang sabuk pengaman Criss memakai sabuk pengaman dan langsung mengendarai mobilnya di jalan Criss menjelaskan akan mampir ke mall dulu sebelum pulang ke rumah

"Laura kita mampir ke mall dulu" pintanya sambil menatap Laura

"Ngapain kita ke mall pah" jawab Laura sambil mengerutkan kening

"Belanja Laura masa nyangkul" canda Criss sambil terkekeh Laura menepuk jidatnya

"Laura tahu pah tapi maksudnya dalam rangka apa" selidik Laura sambil menatap Criss curiga

"Laura apa kamu masih ingat bahwa pacar Coki nanti ke rumah apalagi bukan hanya dia yang ke rumah tapi orang tuanya juga makanya kita berencana tampil beda dalam menyambut kedatangannya" jelas Criss panjang lebar sambil tersenyum ke arah Laura

"Oke pah Laura paham" gumam Laura

Alesia mulai mengendarai mobilnya ke arah kantor Coki sambil mendengarkan musik yang di putar di mobilnya tanpa terasa mobil yang di kendarai sampai di kantor Coki lalu Alesia turun dari mobil sambil membawa makanan yang di belinya tadi Alesia melangkah menuju kantor Coki lalu Alesia ke bagian receptionist untuk menanyakan ruangan Coki lalu Alesia di tunjukan arah ke ruangan Coki

"Besar juga kantor papanya Coki" gumam Alesia sambil berjalan menuju ruangan Coki di kantornya banyak orang yang menatap ke Alesia

Setelah itu Alesia langsung melangkah menuju ruangan Coki sampai di depan ruangan Alesia langsung membuka pintunya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Coki yang sedang sibuk menanda tangani berkas kontrak kerja sama langsung mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang datang tanpa mengetuk pintu setelah melihat Alesia yang datang Coki tersenyum lebar dan menghampiri Alesia langsung memeluk Alesia tanpa izin lalu Alesia berusaha meronta tapi Coki malah semakin mempererat pelukan di pinggang Alesia

"Lepasin aku Coki" pinta Alesia kepada Coki

"Aku ngga bakalan lepasin kamu sayang" ucap Coki lalu mencium rambut Alesia

"Coki aku bawakan bekal makanan untukmu" tegas Alesia sambil memutar bola mata malasnya

"Sayang aku ngga nyangka baru sehari waktu smaa aku kamu sudah jatuh cinta sama aku" jelas Coki sambil tetap memeluk pinggang Alesia lalu mencium leher Alesia

"Mama yang nyuruh aku nganterin makanan buat kamu" ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya

"Bilang aja kamu rindu sama aku sayang sama aku juga sangat merindukan kamu" ucap Coki sambil menangkup wajah Alesia dengan kedua tangannya

"Ini makanannya Coki" ucap Alesia sambil menyodorkan makanan ke Coki

"Makasih sayang kamu perhatian banget sama aku belum menikah aja di perhatiin sama kamu apalagi kalau sudah menikah pasti kamu makin perhatian" jelas Coki panjang lebar dan mulai melepaskan pelukan di pinggang Alesia lalu menggandeng tangan Alesia tangan satunya lagi memegang plastik yang di bawa Alesia

"Sayang kita makan bareng" pinta Coki saat sudah duduk di sofa bersama Alesia dan Coki segera membuka makanan yang di berikan Alesia

"Coki kamu makan sendiri aja soalnya aku mau langsung pulang" jelas Alesia sambil menatap mata Coki dan hendak melangkah keluar dari ruangan Coki tapi saat hendak melangkah tangan Alesia di pegang Coki dan Coki langsung memeluk Alesia dari belakang

"Kamu mau kemana sayang" tanya Coki sambil meletakkan dagunya di bahu Alesia

"Aku mau pulang Coki kan tugasku sudah selesai" ucap Alesia sambil tersenyum lebar karena dia mengira tugasnya cuma mengantarkan makanan buat Coki tapi dugaan Alesia keliru

"Kata siapa sudah selesai sayang" ucap Coki ssmbil mengelus ngelus perut Alesia dan mendaratkan ciuman di pipi Alesia

"Kata mama aku di suruh ngantar makanan ke kantor kamu doang karena aku sudah mengantarkan makanan ke kantor kamu jadi otomatis juga aku selesai Coki" jelas Alesia panjang lebar sambil mencoba terpaksa tersenyum

"Itu tugas dari mama kamu sayang sementara kamu belum dapat tugas dari aku" tegas Coki lalu mencium leher Alesia dan Alesia yang mendengarnya langsung membelalakkan matanya mulutnya menganga dan langsung di tutup oleh bibir Coki sehingga refleks Alesia mendorong tubuh Coki tapi Coki malah menekan wajah Alesia supaya mendekat ke wajah Coki

"Aku ngga bakalan lepasin kamu sayang" ucap Coki sambil memeluk pundak Alesia

"Coki aku mohon jangan agresif ke aku dan aku janji bakalan beri semua keinginan kamu apa kamu ingin uang nanti aku beri uang dengan nominal yang kamu mau" ucap Alesia panjang lebar sambil sedikit mendorong tubuh Coki

"Alesia uang aku terlalu banyak buat mencukupi kebutuhan kamu dan anak kita setelah menikah bahkan uang aku bisa lebih untuk tujuh turunan" tegas Coki sambil mencium bibir Alesia sekilas karena Alesia berusaha mendorong Coki

"Lalu apa yang kamu mau dari aku Coki" tanya Alesia dengan wajah penuh tanya menatap Coki

"Yang aku mau cuma tubuh kamu Alesia" jelas Coki sambil mendesah dan menjilat telinga Alesia

"Stop Coki jangan lakukan" ucap Alesia saat melihat Coki membuka kancing kemeja atas Alesia

"Kenapa Alesia bukankah kita sebentar lagi menikah jadi kenapa kita ngga melakukan hubungan intim dari sekarang" jawab Coki sambil tersenyum menggoda ke arah Alesia

"Aku bakal lakukan apapun Coki asal kamu jangan hubungan intim sama aku" jelas Alesia sambil menundukkan kepalanya lalu Coki memegang dagu Alesia dan mencium bibir Alesia saat sedang keadaan seperti itu tiba tiba ada yang mengetuk ruang kerja Coki lalu Coki menyuruh untuk masuk dalam keadaan Coki merangkul Alesia dari belakang lalu yang mengetuk pintu masuk

"Maaf bos nanti kita ada meeting penting dengan kolega bisnis untuk membicarakan kerja sama antar perusahaan sekitar setengah tiga" ucap Raka asisten Coki yang kini berada di belakangnya Alesia yang mendengar suara laki laki langsung menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Coki

"Kamu rubah saja jadwal meeting saya hari ini saya tidak bisa di ganggu saya sedang sibuk" tegas Coki dengan nada serius sambil tangannya masih memeluk pinggang Alesia

"Baik bos tapi mau di rubah hari apa" tanya Raka sambil melihat ke arah Coki yang sedang meluk perempuan

"Terserah kamu saja Raka" ucap Coki sambil meletakkan dagunya di pundak Alesia sementara Alesia masih tetap bersembunyi di dada bidang Coki sedangkan Raka masih betah diam berdiri di situ sambil berfikir siapa perempuan yang di peluk Coki

"Gue yakin pasti perempuan yang di peluk bos Coki itu pacarnya tapi kenapa wajahnya di sembunyikan ke dada bos Coki padahal kalau perempuan yang lain akan bangga menyombongkan status gelar yang di raih menjadi pacar bos Coki pacarnya bos Coki memang berbeda dengan wanita lainnya tapi gue penasaran seperti apa wajah pacar bos Coki kenapa bos Coki bisa takluk sama perempuan bahkan ada gue bos Coki tetap cuek dan mesra mesraan sama pacarnya padahal sama perempuan lain jangankan mesra mesraan di dekati perempuan saja bos Coki langsung pergi menghindar pasti pacar bos Coki cantik banget karena bisa buat bos Coki nempel terus kayak lalat sama perempuan itu sementara kalau sama perempuan lain bos Coki seperti minyak dan air" Raka bergumam sendiri dalam hatinya tanpa sadar tersenyum tipis dan masih melihat kemesraan yang di tunjukkan Coki melihat Raka yang masih bengong di tempat membuat Coki mengerutkan kening untuk berfikir

"Raka apa ada hal penting lain yang akan kamu bicarakan dengan saya" tanya Coki menatap Raka secara curiga

"Oh ngga ada bos" jawab Raka sambil tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuk yang tidak gatal

"Kalau tidak ada kamu keluar dari ruangan saya" tegas Coki sambil memeluk pinggang Alesia lalu mengibaskan satu tangannya Raka yang paham kode bosnya lalu berniat meninggalkan ruang kerja Coki

"Saya permisi dulu bos" ucapnya lalu melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan kerja Coki

Sementara di tempat lain Laura dan Criss sampai ke sebuah mall untuk membeli baju atau dress yang akan di pkai nanti malam lalu Criss dan Laura mencopot sabuk pengaman dan turun dari mobilnya saat Laura sudah turun tangan Laura di gandeng Criss dari samping

"Ayo Laura kita masuk dan kita beli baju tolong kamu pilihkan pakaian atau dress untuk mama kamu soalnya dia sibuk menyiapkan hidangan pasti belum sempat beli pakaian" tegas Criss sambil melangkah menuju ke dalam mall

"Oke pah kalau urusan memilih baju serahkan ke Laura pasti hasilnya menakjubkan" pekik Laura sambil menunjukkan dirinya sendiri

"Apa mama kamu sudah bilang ke kamu Laura" tanya Coki sambil menatap Laura

"Emang mama bilang apa ke papa apa mama bilang kalau aku yang memilihkan baju mama selalu ngga sesuai dengan seleranya maaf pah menurut aku baju yang di pilih buat mama juga keren" jelas Laura panjang lebar sambil menampilkan wajah cemas

"Bukan itu Laura kalau mama bilang ke papa selera kamu keren dan mama selalu puas dengan hasil pilihan bajumu tapi tentang Coki" tegas Criss sambil berhenti melangkah untuk menatap wajah Laura

"Apa kak Coki bilang ke papa kalau kak Coki bosan antar jemput Laura berapa tahun belakangan ini" tanya Laura sambil memicingkan mata ke arah Criss

"Haha haha bukan itu Laura kalau Coki selalu senang mengantar jemput kamu setiap hari dari dulu sampai sekarang maksud papa tentang rencana Coki yang akan menikahi pacarnya secepatnya" gumam Criss sambil melanjutkan langkahnya menuju ke mall di ikuti oleh Laura yang ada di sampingnya

"Hah beneran kak Coki mau menikah sebentar lagi" tanya Laura sambil senyum sumringah dan Criss menganggukkan kepalanya

"Iya Laura dan mama tadi nelpon papa katanya pertunangan Coki sama pacarnya akan di laksanakan besok" gumam Criss sambil melihat reaksi Laura sementara Laura langsung terlonjak kaget tapi bahagia

"Aku senang pah kalau kak Coki cepat menikah jadi aku sebentar lagi punya kakak ipar dan ponakan" ucap Alesia dengan antusias dan semangat

Setelah Raka pergi meninggalkan ruang kerja Coki pergi melangkah ke arah pintu ruang kerja Coki lalu mengunci pintu ruang kerja Coki dan membuang kuncinya ke sembarang tempat Coki berinisiatif mengunci pintu ruang kerja Coki untuk mengurung dirinya dan Alesia di dalam ruang kerja Alesia yang melihat itu hanya mencari alasan supaya bisa menghindari Coki

"Coki kenapa pintu ruang kerjanya di kunci" tanya Alesia sambil menatap ke arah Coki

"Karena aku pengin berduaan sama kamu sayang jadi biar ngga ada yang ganggu aku kunci ruangannya" tegas Coki melangkah maju menuju Alesia sementara Alesia melangkah mundur menghindari Coki

"Tapi aku mau pulang Coki soalnya aku lapar" jawab Alesia dengan wajah memelas

"Oke kita makan bareng sekarang kalau kamu lapar sayang" tegas Coki sambil menarik Alesia menuju sofa lalu Coki duduk di sofa dan tangannya menarik Alesia dengan kuat sehingga Alesia duduk di pangkuan Coki

"Coki aku" saat Alesia akan melanjutkan kalimatnya Coki mencium bibirnya dan kedua tangan Coki memegang tengkuk Alesia lalu Coki langsung menidurkan Alesia dan Coki ada di atas tubuh Alesia dengan posisi bibir mereka tetap saling menempel lalu pelan pelan Coki semakin mendekat ke tubuh Alesia tapi Alesia berusaha mendorongnya tetap saja Coki menang dan mampu menindih badan Alesia saat posisi menindih Coki melepaskan ciuman di bibir mereka untuk bertanya

"Apa kita bisa melakukan hubungan intim sekarang Alesia sayang" tawar Coki sambil menggoda dan mengedipkan mata ke Alesia saat ini Alesia sedang berfikir bagaimana caranya menghindar dari Coki lalu terbesit ide cemerlang

"Tapi aku lapar banget Coki" gumam Alesia sambil mengembangkan senyum di bibirnya dan mengelus rambut Coki supaya Coki berfikir Alesia sudah takluk kepadanya

"Aku izinkan lapar tapi syaratnya kamu makan di pangkuan aku sayang gimana mau kan" tanya Coki tersenyum sumringah sambil mengelus ngelus pipi Alesia

"Koq gitu" saat Alesia akan meneruskan kalimatnya wajah Coki mendekat ke wajah Alesia jadi Alesia menggagukkan kepalanya.tanda setuju supaya Coki ngga mencium bibir Alesia lagi setelah mendapat anggukan kepala dari Alesia lalu Coki langsung duduk di sofa dan menarik tangan Alesia supaya duduk di pangkuannya

"Kamu mau makan sendiri atau di suapin sama aku sayang" tanya Coki sambil mulai membuka bungkus makanan yang di beli Alesia

"Aku makan sendiri Coki" jawab Alesia sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal

"Ini sayang" ucap Coki sambil memberikan makanannya ke Alesia dan Alesia tersenyum ke arahnya saat Alesia akan mulai makan Coki menyodorkan makanan di depan mulut Alesia

"Maksud" sebelum menyelesaikan pertanyaannya Coki memasukkan makanan ke dalam mulut Alesia sehingga mau tak mau Alesia mengunyah makanan yang di suapin Coki yang sekarang ada di mulutnya

"Gimana enak ngga sayang" tanya Coki sambil mencium rambut Alesia dan turun ke leher Alesia mengecup cukup lama di leher Alesia

"Enak Coki kamu ngga lapar" tanya Alesia ke Coki mencoba mengalihkan Coki yang ada di leher Alesia

"Laper sayang tapi kamu suapin aku" pinta Coki sambil memeluk pinggang Alesia dengan kedua tangannya Alesia menganggukkan kepalanya lalu membuka makanan untuk Coki dan menyuapkan makanannya ke Coki

"Aaaa" ucap Alesia sambil mulai menyiapkan makanan untuk Coki saat Alesia hendak mengambil makanan untuk di makan tiba tiba tangan Alesia di pegang oleh Coki

"Biar aku yang suapin kamu sayang jadi kita suap suapan jadi romantis" tegas Coki sambil menyendokkan makanan untuk Alesia lalu Alesia menerima suapan dari Coki dengan tersenyum

"Sayang aku sudah ngga sabar pengin menikah dan menyandang status kamu" ucap Coki sambil menyuapkan makanan buat Alesia

"Aku masih pengin ngelanjutin kuliah Coki" jelas Alesia sambil tetap di pangkuan Coki dan menyuapkan makanan buat Coki

"Sayang tapi aku sudah nafsu banget pengin hubungan intim sama kamu gimana dong" goda Coki sambil mengerlingkan mata lulu mencium bibir Alesia lalu Alesia melingkarkan tangannya di leher Coki supaya tidak jatuh dan bisa menjaga keseimbangan badan

"Coki aku mau pulang pasti mama nyariin aku" pekik Alesia sambil mengelus pipi Coki supaya Coki mengira bahwa Alesia juga tidak menolaknya padahal tujuan Alesia ingin cepat pergi dari Coki merasakan sentuhan tangan lembut Alesia membuat darah Coki berdesir lalu Coki membopong tubuh Alesia ke ranjang di tempat kerjanya

"Coki kamu ngapain turunkan aku" pinta Alesia sambil melihat ke arah pandang lainnya

"Alesia kamu juga kayaknya sudah ngga sabar pengin hubungan intim sama aku dan kita cepat punya anak" tegas Coki sambil membopong Alesia dan langsung mencium bibir Alesia sementara Alesia gelisah karena keliru duga Alesia kira setelah Alesia mau menyentuh rambut dan pipi Coki bisa menyebabkan Alesia di lepaskan oleh Coki karena mengira sudah luluh ke Coki dugaannya malah keliru Coki semakin agresif melihat Alesia yang berani memegang dan menyentuh Coki sampai sekarang Coki juga masih mencium bibir Alesia sambil berjalan ke ranjang

Laura dan Criss sampai di dalam mall mereka sibuk mencari pakaian yang keren supaya menunjang penampilannya setelah sampai di mall mereka berpencar ke tempat yang di tuju

"Laura papa mau ke tempat pakaian laki laki dulu"

ucap Criss sambil tetap menggandeng Laura

"Iya pah aku juga mau ke tempat pakaian perempuan" jawab Laura sambil sedikit memeluk lengan Criss

"Jangan lupa belikan mama kamu dresss buat di pakai nanti malam papa ke sana dulu mencoba pakaian laki laki" ucapnya sambil mengacak ngacak rambut Laura

"Rambut Laura berantakan di acak acak papa terus" decak Laura sambil berkacak pinggang

"Emang cuma papa yang mengacak ngacak rambut kamu bukannya sebelum papa mengacak ngacak rambut kamu tadi teman kamu sudah mengacak ngacak rambut kamu" canda Criss panjang lebar sambil tertawa terbahak bahak dan Laura mencubit lengan Criss

"Ternyata anak papa berani nyubit papa besok papa potong uang jajan kamu" tegas Criss sambil melototkan matanya ke Laura sementara Laura hanya cengengesan dan meninggalkan lalu Criss pergi meninggalkan Laura sementara Laura berusaha keras supaya uang jajan tidak di potong Laura memeluk Criss dari belakang

"Laura ngga usah peluk peluk nanti di kira kamu simpanan papa" decak Criss sambil melepaskan tangan Laura dari pinggangnya

"Papa jangan potong uang jajan aku" ucapnya

meminta sambil menampilkan wajah memelas

"Nanti papa pikirin lagi di rumah" tegas Criss lalu mendapat pelukan lagi dari Laura

"Kalau papa belum janji ke Laura ngga bakal potong uang jajan Laura bakal tetap meluk papa dan kita ngga jadi belanja" ancam Laura sambil memasang wajah serius lalu Criss menganggukkan kepalanya sebagai tanda ngga motong uang jajan

"Makasih papa aku yang baik dan papa aku yang paling ganteng" ucap Laura sambil mencium pipi papanya dan Laura meninggalkan Criss

"Sama sama Laura belanjanya jangan lama lama" tegas Criss sambil melihat punggung Laura yang sedang berjalan