webnovel

Kenalin Dong Sama Pacarnya

Coki sedang menunggu Laura di dalam mobil sambil tersenyum membayangkan Alesia dan dirinya sehingga Coki tidak sadar kalau Laura sudah masuk ke mobilnya Laura hanya menggeleng gelengkan kepalanya lalu menganggetkan kakaknya dengan cara menyentuh pundak Coki

"Kakak" panggil Laura teriak di kuping Coki sambil tersenyum cengengesan Coki melonjakkan badannya karena kaget lalu Coki menatap Laura karena kaget dengan teriakannya

"Laura bisa ngga ngomongnya jangan pakai teriak kakak ngga budeg koq" dengkus Coki sambil menatap Laura dengan tatapan tajam lalu Coki bersiap untuk menjalankan mobilnya ke tempat kuliah Laura

"Bisa kalau Laura lagi makan karena di traktik kakak" canda Laura sambil terkekeh dan mengedipkan mata ke Coki

"Kakak bakalan traktik kamu kalau kakak sudah punya anak banyak" jawab Coki asal sambil terkekeh fokus menyetir dan menghadap ke depan

"Kak Coki beneran sudah punya pacar koq Laura ngga tau" tanya Laura sambil menatap Coki dengan tatapan penuh curiga

"Emang bukan cuma pacar Laura tapi sebentar lagi dia akan jadi istri kakak" jawab Coki penuh semangat dan antusias sambil tersenyum sumringah

"Kenalin dong sama pacarnya kak Coki" pinta Laura sambil mengantupkan tangannya di depan dada sebagai bukti memohon Coki melirik sekilas ke arah Laura

"Oke kak Coki kenalin tapi kamu jangan banyak nanya ke pacar kakak" tegas Coki sambil menatap ke arah Laura lalu di balas anggukan kepala oleh Laura sebenarnya Coki ngga mau Laura menanyakan banyak hal ke Alesia termasuk hal ketemu dimana, sudah pacaran berapa lama, cinta ngga sama Coki mengingat Laura termasuk orang yang kepo

Di mobil Alesia berfikir apa dia akan menceritakan kejadian dirinya dan Coki sama Laura karena dia sahabatnya tapi Alesia takut dia kepo tapi walau Laura kepo Alesia yakin pasti Coki dan Laura ngga saling kenal jadi Alesia ngga akan malu jadi Alesia berfikir ngga papa kalau cerita ke Laura

"Gue harus ceritain ke Laura tentang gue yang sering di ambil kesempatan oleh Coki untuk mencium kening, mencium leher, mencium rambut, mencium pipi bahkan mengambil keprawanan bibir gue" Alesia bermonolog sendiri sambil terus tetap fokus menyetir mobil ke arah kampusnya

Tanpa terasa mobil yang di kendarai Coki sampai di kuliah Laura lalu Laura membuka sabuk pengaman di badannya beranjak turun dari mobilnya sebelum turun Laura berbicara ke Coki

"Ingat kak kenalin pacarnya ke aku lagian kalau sudah menikah juga dia bakal jadi kakak ipar aku kak Coki" ucap Laura sambil tersenyum ke arah Coki

"Iya nanti kakak kenalin sudah sana masuk Laura nanti terlambat" jawab Coki sambil mendorong tubuh Laura keluar dari mobil "Kak Coki aku bisa keluar sendiri ngga usah di dorong dorong " jelas Laura sambil keluar dari mobil dan melangkah sambil menghentak hentakkan kakinya

Alesia sampai di kampus saat memarkirkan mobil di parkiran kampus Alesia melihat Arjuna yang sedang menunggu di tempat mobil Laura terparkir lalu Alesia turun dari mobil

"Pagi Alesia" sapa Arjuna saat baru melihat Alesia turun dari mobil

"Pagi Arjuna kamu pagi banget berangkatnya" tanya Alesia sambil menatap Arjuna

"Iya Alesia aku sengaja berangkat pagi biar bisa ketemu kamu dulu kenapa semalam waktu ngangkat telpon aku kamu diam aja emang aku salah apa" jelas Arjuna sambil menatap Alesia dengan penuh tanda tanya sedangkan Alesia langsung kaget mendengar pengakuan Arjuna

"Kapan kamu telpon aku Arjuna" tanya Alesia sambil mengingat ngingat apa semalem Alesia menerima telpon Arjuna

Saat Coki akan melajukan mobilnya menuju kantor Coki melihat Alesia ngobrol dengan laki laki apalagi laki laki itu terus menatap Alesia sehingga membuat Coki turun dari mobil menghampiri mereka

"Alesia aku beneran nelpon kamu semalem dan aku sudah mengutarakan isi hati aku bahwa aku mau menunggu kamu satu bulan, dua bulan, tiga bulan, empat bulan, bahkan berapa tahun aku mau asal kamu mau menerima cinta aku dan kamu menjadi istri aku Alesia" ucap Arjuna sambil kedua tangannya memegang wajah Alesia saat Alesia akan menjawab Coki langsung menjawab dan menepis tangan Arjuna

"Lepasin pacar aku" ucap Coki sambil melepaskan tangan Arjuna dari wajah Alesia

"Pacar maksudnya" tanya Arjuna bingung karena setahu Arjuna itu Alesia belum punya pacar dan ngga pernah jalan sama laki laki kecuali dirinya saat Alesia akan menjawab tiba tiba langsung di jawab Coki

"Iya Alesia itu pacar aku dan sebentar lagi kita akan tunangan jadi jangan ganggu Alesia lagi" tegas Coki sambil memeluk Alesia dan melototkan matanya ke arah Arjuna

"Bener dia pacar kamu Alesia" tanya Arjuna sambil menatap Alesia

"Bu bu bu" saat Alesia belum menyelesaikan kalimatnya tiba tiba Coki memotongnya

"Aku sebentar lagi menyandang status tunangan Alesia iya kan sayang" tegas Coki sambil tersenyum melihat Alesia dan mencium tangan Alesia sementara Alesia menggeleng gelengkan kepalanya

"Alesia aku sudah ngutarain perasaan aku dari dulu ke kamu tapi jawaban kamu selalu bilang ingin fokus kuliah dan belum ingin pacaran dulu supaya kamu bisa membanggakan orang tua kamu tapi aku berusaha terima keputusan kamu dan tetap setia menunggu kamu sampai sekarang tapi kamu tiba tiba punya pacar hatiku hancur Alesia aku merasa di bohongi oleh kamu seharusnya selama ini kamu tidak memberi harapan palsu ke aku" jawab Arjuna teriak sambil menatap Alesia dengan tatapan menahan amarah lalu Arjuna menendang kaleng yang ada di situ dan Arjuna beranjak pergi tiba tiba tangan Arjuna di pegang oleh Alesia

"Arjuna aku bisa jelasin" pinta Alesia sambil memegang tangan Arjuna tapi tangan Alesia di tepis oleh Arjuna dan dia langsung meninggalkan Alesia dan Coki

Sementara Coki mengingat ingat nama Arjuna yang di sebut Alesia dia ingat bahwa itu nama orang yang menelpon Alesia saat Alesia ada di kamar mandi Coki mengangkat telpon tersebut dalam diam

"Puas kamu bikin aku di jauhi oleh teman aku" tanya Alesia sambil menatap tajam ke arah Coki

"Aku belum puas kalau belum menikah dan punya anak sama kamu sayang" goda Coki terkekeh sambil menangkup wajah Alesia

"Jangan mimpi aku menikah sama kamu" ucap Alesia sambil memutar bola mata malasnya

"Ingat Alesia mimpi utu akan secepatnya jadi nyata buat kita jadi tunggu saja sayang" ucap Coki sambil memeluk pinggang Alesia saat Alesia menepis Coki makin mempererat pelukannya

"Aku mau nyusul Arjuna dulu Coki dia pasti marah karena mengira aku memberi harapan palsu" pinta Alesia sambil menatap Coki penuh permohonan

"Sayang kamu harus jaga jarak sama Arjuna supaya ngga memberi harapan palsu ke dia" tegas Coki sambil mengacak ngacak rambut Alesia

"Mulai sekarang aku juga harus jaga jarak sama kamu" tegas Alesia sambil melipat tangan di dadanya

"Kenapa sayang" tanya Coki sambil mengerutkan kening

"Biar aku ngga di kira memberi harapan palsu ke kamu Coki" ucap Alesia sambil terkekeh dan menjuourkan lidah ke Coki

"Kamu bisa becanda juga sayang" tanya Coki sambil mengedipkan mata ke arah Alesia

"Aku ngga becanda aku mau kamu jauhin aku atau aku yang jauhin kamu" ucap Alesia dengan menatap Coki

"Sayang aku ngga bisa jauh jauh dari kamu buktinya walau seharian habis ketemu dan manja manjaan sama kamu malamnya aku rindu banget makanya aku nelpon kamu" jelas Coki panjang lebar sambil tersenyum lalu mencium kening Alesia

Saat melihat Coki mencium kening Alesia di balik tembok Arjuna mengepalkan kedua tangannya menahan amarah lalu dia pergi menuju ke kelas kuliahnya

"Tapi aku mau kita batalin pernikahan kita Coki" tegas Alesia sambil menatap Coki penuh permohonan

"Ngga bisa sayang soalnya orang tua kita sudah saling kenal dan merestui hubungan kita bahkan mereka juga berniat menjodohkan kita" tegas Coki sambil memegang dagu Alesia

"Tapi orang tua aku dan orang tua Arjuna juga saling mengenal" ucap Alesia mencoba membohongi Coki supaya bisa bebas dari Coki

"Apa orang tua kamu dan orang tua Arjuna berniat untuk menjodohkan kalian sayang" tanya Coki sambil memasang wajah penasaran

"Pernah di negeri dongeng" canda Alesia sambil mencubit lengan Coki lalu Coki membalas menggelitik pinggang Alesia

"Coki kamu ke kantor sekarang sana" ucap Alesia sambil menatap Coki

"Sebelum berangkat cium aku dulu dong sayang" pinta Coki sambil menunjuk pipinya ke Alesia

"Apaan sih Coki masa di sini malu dong banyak orang" ucap Alesia sambil mencoba melepaskan pelukan tangan Coki di bahu Alesia

"Berarti kalau di tempat sepi kamu mau sayang" goda Coki sambil menaik turunkan alisnya menatap Alesia saat pandangan mereka bertemu Alesia merasakan deguban jantung yang tak beraturan

"Sudah aku mau ke kelas kuliah dulu" ucap Alesia sambil melangkahkan kakinya ke depan lalu Coki menghadang dari depan

"Sayang kamu yang cium aku atau aku yang cium kamu" tawar Coki sambil mengedipkan mata di depan Alesia tanpa menjawab Alesia langsung mencium pipi Coki setelah di cium pipinya tangan Coki mengelus ngelus pipinya sambil tersenyum lebar

"Sudah puas kan aku mau ke dalam sekarang"

jawab Alesia sambil akan melangkah ke dalam kampus tapi tiba tiba tangan Alesia di tarik oleh Coki sehingga Alesia balik badan dan Coki mencium bibir Alesia sekilas

"Coki kamu apa apaan sih'' ucap Alesia sambil memegang bibir yang di cium Coki dan tangan Alesia langsung memukul mukul dada Coki

"Katanya mau ke dalam kampus atau kamu mau aku cium lagi sayang" tawar Coki sambil mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Alesia lalu Alesia langsung mendorong tubuh Coki lalu Alesia berlari dari hadapan Coki saat sedang berlari Alesia melihat Wiliam dan menyapanya

"Wiliam" panggil Alesia sambil menepuk pundak Wiliam

"Alesia kamu baru datang" tanya Wiliam ke Alesia sambil menatap Alesia

Saat Coki hendak melangkah ke mobilnya tiba tiba mendengar suara Alesia memanggil nama seseorang sehingga Coki langsung berbalik badan dan melihat Alesia sedang mengobrol dengan laki laki tapi kelihatannya Alesia menyukai laki laki tersebut karena Alesia terus menatap dan memandang laki laki itu bahkan Alesia kadang memegang pundak dan tangan laki laki itu sambil tersenyum bahagia karena penasaran Coki langsung menanyakan nama laki laki itu ke anak kampus yang lewat saat ada anak kampus lewat Coki langsung menanyakannya

"Maaf mba mau nanya kenal sama laki laki yang lagi sama Alesia" tanya Coki sambil menunjuk ke arah Alesia

"Kenal mas emangnya kenapa" tanya anak kuliah yang di tanyai Coki

"Ngga papa namanya siapa mba" selidik Coki sambil terus menatap Alesia yang asyik mengobrol dan tertawa lepas

"Namanya Wiliam dia anak baru di kampus ini" jawab anak kuliah yang di tanyai Coki

"Emang Wiliam dekat sama Alesia" tanya Coki sambil menampilkan wajah serius

"Wiliam dari awal masuk kuliah di sini dekat sama Alesia mas" tanya anak kuliah yang di tanyai Coki

"Makasih mba informasinya" ucap Coki sambil tersenyum ke arah anak kuliah yang di tanyainya

"Sama sama mas" jawab anak kuliah sambil tersenyum ke Coki lalu pergi melangkah menuju kampus

"Iya kamu juga baru datang" tanya Alesia sambil menatap Wiliam

"Aku baru datang soalnya semalem habis mengerjakan tugas kuliah banyak banget"

jawab Wiliam jujur sambil memperlihatkan tugas kuliahnya karena penasaran Alesia merebut tugas kuliah Wiliam dari tangan Wiliam karena buru buru tangan Wiliam dan tangan Alesia saling bersentuhan Coki masih di situ dan melihat kejadian tadi sambil mengepalkan kedua tangannya

"Maaf ngga sengaja" ucap Alesia sambil menundukkan kepalanya

"Ngga papa maaf aku juga ngga sengaja" jawab Wiliam sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal lalu Alesia mendongakkan kepalanya dan menganggukkan kepalanya ke arah Wiliam

"Banyak banget tugasnya emang siapa dosennya" tanya Alesia sambil membolak balik tugas Wiliam yang ada di tangan Alesia

"Dosennya pak Rafli" jawab Wiliam sambil menatap wajah Alesia dan meletakkan tangannya di kantong saku celananya

"Ah pantesan banuak banget tugasnya ternyata pak Rafli yang beri tugas" ucap Alesia sambil terkekeh di ikuti oleh Wiliam yang juga ikut terkekeh

Coki yang melihat mereka berdua tertawa lepas terus semenjak ketemu punya ide untuk menelpon Alesia setelah mendengar handphonenya berbunyi Alesia langsung mengambilnya dari kantong celana Alesia setelah melihat nama Coki di handphone Alesia jadi Alesia tidak mengangkatnya

"Kenapa ngga di angkat Alesia siapa tahu penting" ucap Wiliam saat melihat Alesia tidak mengangkat telponnya

"Ini orang iseng Wiliam biarin aja" jawab Alesia tersenyum ke arah Wiliam

Karena telpon Coki tidak di angkat Coki berinisiatif mengirim chat ke Alesia pasti akan di baca oleh Alesia

Coki

"Sayang katanya mau masuk kuliah takut terlambat koq masih di halaman kuliah sama laki laki dari tadi" ucap Coki sambil melihat reaksi Alesia

Saat Alesia akan mengajak masuk ke kampus tiba tiba handphone Alesia berbunyi lalu Alesia melihat notif yang masuk dari Coki lalu cuma membaca tanpa membalasnya

"Dari mana Coki tau gue masih ada di depan sama Wiliam dia kan sudah berangkat ke kantor" Alesia bergumam sendiri sambil melihat ke kanan, kiri, depan, belakang tapi tak ada Coki lalu Alesia memasukkan handphonenya ke saku celananya

Coki

"Sayang koq cuma di baca doang dan handphone nya langsung di masukkan ke kantong celana lagi apa lagi asyik mengobrol sama laki laki kalau kamu ngga masuk ke dalam kuliah secepatnya nanti pulang kuliah aku cium bibir kamu lagi" tegas Coki sambil melipat tangan di dadanya

Alesia membaca chat Coki lagi dan mengerutkan kening darimana Coki tau sementara dia ngga melihat Coki ada di sini Alesia langsung memasukkan handphone ke kantong celananya lalu Coki mengirim chat lagi ke Alesia

Coki

"Sayang lihat aku ada di belakang kamu nanti siap siap aku beri hukuman kamu yaitu cium bibir kamu lama" tegas Coki lalu tetap memperhatikan Alesia saat Alesia membaca chat dari Coki lalu Alesia melihat ke belakang dan Alesia melihat Coki tersenyum ke arah Alesia karena takut di beri hukuman oleh Coki lalu Alesia pergi ke dalam kampus meninggalkan Wiliam karena tugas kampus Wiliam ada di Alesia lalu Wiliam ikut mengejar Alesia di saat itu Coki berfikir kenapa Wiliam ikut mengejar Alesia apa dia juga menyukai Alesia

"Koq jadi Wiliam mengejar Alesia padahal niat gue supaya Alesia pergi dari hadapan Wiliam tapi kenapa Wiliam ikut mengejar Alesia sampai berlari terburu buru" gumam Coki sambil melangkah menuju mobilnya untuk menuju ke kantor