webnovel

Biasanya Kamu Melakukannya

Di ruang tamu tinggal Criss dan Bella karena Laura sudah masuk ke kamarnya setelah mendapat serangan dari Criss jadi Laura merebahkan tubuhnya di tempat tidur saat Laura akan memejamkan mata tiba tiba handpone Laura berbunyi di situ tertera nama Arjun orang yang mencintai Alesia dari dulu langsung saja Laura mengangkat telponnya

Arjun

"Laura lo tau Alesia lagi kenapa" ucap Arjun setelah Laura mengangkat telponnya Laura mengerutkan kening tanda berfikir

Laura

"Maksud lo apa Arjuna" jawab Laura antusias karena memang Alesia sahabat terbaiknya walaupun kadang resek

Arjun

"Tadi gue telpon Alesia tapi gue cerita panjang lebar dia hanya diam saja lalu Alesia tiba tiba langsung mematikan handphone" jelas Arjun panjang lebar hingga membuat Laura terkekeh

Laura

"Mungkin Alesia males menghadapin lo Arjun makanya ngangkat telpon lo dalam keadaan hening yang tercipta" tegas Laura sambil masih terkekeh Arjun langsung memutar bola mata malasnya

Arjun

"Laura lo bantuin gue dong supaya Alesia menerima cinta gue kan lo tau sendiri gue ngejar ngejar dia dari dulu" pinta Arjun dengan lembut supaya Laura menasehati Alesia untuk menerima cintanya

Laura

"Gue sudah sering bujuk Alesia tanpa sepengetahuan lo tapi Alesia tetap kekeh ngga mau nerima lo karena dia bilang mau fokus kuliah dulu" jawab Laura sambil meletakkan jari telunjuknya di kening tanda sedang berfikir

Arjun

"Tapi walau Alesia belum nerima gue tapi gue tetap akan berusaha sekuat tenaga gue supaya Alesia jadi pacar gue" jawab Arjun dengan antusias

Laura

"Gue dukung lo Arjun tenang aja walau cuma satu biji yang dukung lo sama Alesia" jawab Laura terkekeh dalam hati Laura juga ngga masalah pacaran sama Arjun karena orangnya tampan dan pintar

Arjun

"Sudah dulu Laura gue mau tidur biar bisa fresh dan bisa semangat mengejar cinta Alesia" ucap Arjun langsung mematikan panggilan teleponnya sebelum Laura menjawab

"Arjun ngga sopan main matikan hp gue belum jawab juga mending gue tidur aja soalnya gue juga ngantuk" Laura bergumam sendiri sambil menyiapkan posisi tidur cantik di atas ranjang

Saat Ridwan dan Airin sibuk menyiapkan oleh oleh untuk orang tua Coki di saat itu Alesia mengajak Coki ke ruang tamu supaya gampang lalu Coki menuruti kemauannya sambil sibuk memeluk pinggang Alesia dan di saat berjalan ke ruang tamu Coki sering ambil kesempatan cium kening, cium rambut, cium leher, cium pipi bahkan cium bibir Alesia sekilas membuat Alesia dan Coki berjalan lambat sehingga tanpa mereka sadari Airin dan Ridwan sudah ada di belakang mereka saat tiba tiba Alesia dan Coki akan duduk mereka baru sadar Airin dan Ridwan di belakangnya

"Coki kamu benar mau pulang sekarang" tanya Airin sambil ikut duduk di hadapan mereka

"Iya tante soalnya saya belum izin mau menginap di sini" jawab Coki sambil tersenyum bahagia karena sudah mendapat restu dari orang tua Alesia

"Coki kamu kan bisa telpon mereka atau mau om telpon papa kamu bilang kalau kamu mau menginap di sini" tawar Ridwan sambil menatap wajah Coki

"Ngga usah om soalnya Coki juga besok ada rapat pagi nanti kalau nginap di sini yang ada Coki ngga pengin tidur karena ada di samping Alesia" goda Coki tersenyum sambil memeluk pinggang Alesia semakin erat

"Oh tante tahu maksud kamu Coki kamu takut nyolong start yah kalau di goda Alesia terus" jelas Airin terkekeh sambil mengedipkan mata ke Alesia

"Tante tahu aja saya ngga mau nyolong start dulu kecuali kalau Alesia mengizinkan" jawab Coki sambil tersenyum lebar ke arah Alesia dan tangannya menyenderkan kepala Alesia ke pundaknya Airin dan Ridwan yang mendengar jawaban Coki langsung tertawa terbahak bahak sementara Alesia hanya menutup mukanya dengan kedua tangannya

"Om tante saya pulang dulu jagain Alesia untuk saya" pinta Coki kepada Airin dan Ridwan lalu Coki mulai berdiri sambil tangannya tak pernah lepas dari badan Alesia lalu Ridwan dan Airin ikut berdiri

"Kamu tenang aja om dan tante pasti jagain Alesia untuk kamu" tegas Ridwan sambil melirik ke Alesia

"Aku sampai besar gini karena di rawat dan di jagain oleh orang tua aku dengan benar" jawab Alesia dengan memutar bola mata malasnya

"Jagain Alesia supaya jangan dekat sama laki laki lain maksud saya om tante" tegas Coki sambil tersenyum menatap Airin dan Ridwan bergantian

"Kamu tenang aja Coki walau Alesia agresif tapi tante cuma lihat dia agresifnya cuma sama kamu aja jadi kamu jangan berfikir yang macem macem tentang dia" jelas Airin tersenyum Alesia yang mendengar jawaban Airin langsung menundukkan kepalanya

"Tante om saya permisi pulang dulu pasti suatu saat saya menginap di sini" ucap Coki melepaskan pelukan di pinggang Alesia lalu tersenyum menghampiri Airin dan Ridwan menyalami punggung tangan Airin dan Ridwan secara bergantian

"Lo ngga usah nginap di sini ngapain bilang suatu saat nginap di sini" Alesia bergumam dalam hati sambil memperhatikan gerak gerik Ciko yang menyalami kedua orang tuanya

"Coki kamu bawa ini untuk oleh oleh orang tua kamu terima kasih sudah menemani dan membantu Alesia hari ini" ucap Airin tulus sambil mengulurkan sebuah plastik besar berisi oleh oleh untuk orang tua Coki sebenarnya Coki mau menolak tapi tidak enak jadi Coki terima oleh olehnya

"Harusnya saya yang berterima kasih ke om dan tante karena mengizinkan saya makan malam di sini dan itu sudah kewajiban dan tanggung jawab saya membantu Alesia karena dia pacar saya dan akan menjadi istri saya" jelas Coki panjang lebar sambil tersenyum menatap mereka bertiga secara bergantian

"Sama sama Coki" jawab Ridwan dan Airin secara bersamaan

"Coki om titip salam buat papamu dan om ngga nyangka bakalan jadi besan Criss selaku papa kamu" ucap Ridwan sambil tersenyum menatap Coki lalu Coki membalas senyuman Ridwan lalu Coki mendekati Alesia memeluk pinggang Alesia membuat Alesia terlonjak kaget akan kehadiran Coki karena dari tadi sedang melamun

"Sayang aku pulang dulu kamu hati hati di rumah" ucap Coki lalu mencium pipi Alesia dan Alesia memasang muka cemberutnya

"Katanya mau pulang koq masih di sini" tanya Alesia heran karena melihat Coki masih ada di sini

"Apa kamu lupa sayang kalau setiap kita habis ketemu dan pacaran setiap aku pamit akan pulang kamu selalu mencium pipi aku dan biasanya kamu melakukannya'' goda Coki sambil merapatkan posisi berdirinya dengan Alesia dan Alesia terkaget mendengar kalimat Coki

''Oh Alesia mama ngga nyangka ternyata kamu sering cium pipi Coki pantesan sekarang mulai berani beberapa kali mama dan papa mergokin kamu lagi cium pipi Coki" jelas Airin panjang lebar sambil tertawa terbahak bahak Ridwan yang mendengar langsung terkekeh

''Ayo sayang apa kamu malu karena ada orang tua kamu tenang aja sayang setelah kita menikah kita ngga perlu sembunyi sembunyi lagi kalau mau cium satu sama lain'' tegas Coki sambil mengedipkan matanya ke Alesia karena Alesia ingin Coki cepat pulang jadi terpaksa mencium pipi Coki di depan orang tuanya sementara Airin dan Ridwan yang melihat hanya terdiam dan tertegun

"Makasih sayang" ucap Coki sambil mengacak ngacak rambut Alesia dan mencium keningnya lalu menggandeng tangan Alesia menuju ke halaman rumah Alesia untuk menaiki mobilnya

"Haha haha hati hati di jalan Coki" ucap Airin tertawa melihat tingkah anaknya dan Coki sambil mengikuti langkah Alesia dan Coki

"Iya tante om saya pulang sekarang" ucap Coki sambil masuk ke mobilnya dan Coki melambaikan tangan ke arah mereka bertiga

"Jangan lupa om titip salam buat papa kamu Coki" sambil ikut melambaikan tangannya ke arah Coki dan Airin juga melambaikan tangan ke Coki sementara Alesia tersenyum puas karena Coki sudah pulang ke rumah

"Iya om nanti saya sampaikan ke papa saya'' ucap Coki sambil mulai menyalakan mobil dan mulai menjalankan mobil dari halaman rumah Alesia sehingga tidak terasa mobil Coki sudah hilang dari pandangan Alesia, Airin, dan Ridwan lalu mereka bertiga meninggalkan halaman rumah untuk masuk ke rumah

Dalam perjalanan pulang ke rumah Coki senyum senyum sendiri memikirkan Alesia apalagi mengingat

Coki yang sering memanfaatkan keadaan dan memanfaatkan kesempatan yang ada yaitu Coki memeluk pinggang Alesia, mengacak ngacak rambut Alesia, memegang wajah Alesia, memeluk Alesia, bahkan memegang bibir Alesia tak cukup sampai itu Coki memanfaatkan kesempatan dengan mencium kening Alesia, mencium rambut Alesia, mencium leher Alesia, mencium pipi Alesia, mencium bibir Alesia bahkan Coki menyuruh Alesia mencium pipinya sehingga tak bosan bosan Coki tersenyum sambil menyetir tapi tiba tiba teringat ada lelaki yang telpon Alesia bernama Arjun yang kayaknya juga suka sama Alesia jadi dia harus mempercepat pernikahannya dengan Alesia

"Gue harus langsung meminta orang tua gue supaya langsung melamar Alesia buat gue soalnya gue ngga mau kecolongan start oleh siapapun pokoknya Alesia harus jadi milik gue seutuhnya dan selamanya" Coki bergumam sendiri sambil fokus menyetir mobilnya

Tanpa terasa Coki sampai sampai di rumahnya lalu Coki mematikan mobilnya membuka pintu mobilnya sambil membawa plastik besar ke dalam rumahnya lalu Coki mulai melangkahkan kakinya ke dalam rumah sambil tersenyum bahagia