webnovel

Aku Senang Banget

Coki mengajak Alesia berjalan ke ruang tamu mereka berjalan dengan Coki menggandeng tangan Alesia setelah mereka sampai Coki dan Alesia duduk bersebelahan

"Sayang aku senang banget kamu tadi mau mengantarkan makanan buat aku" ucap Coki sambil mengulum senyum ke arah Alesia

"Tapi aku tadi" kalimat Alesia belum selesai sudah di potong oleh Coki

"Aku tahu kamu pasti tadi capek banget karena aku tadi mengajak kamu keliling keliling soalnya aku kalau sudah ketemu kamu bawaannya lupa waktu sayang" jelas Coki sambil meraih kepala Alesia dan menidurkannya di paha Coki

Alesia berusaha menjauhkan kepalanya dari paha Coki tapi Coki menarik lagi sehingga kepala Alesia ada di paha Coki dengan nyaman

"Co co coki apa kamu tidak merasa berat aku tidur di paha kamu" tanya Alesia terbata bata karena gugup dan jantungnya berdetak lebih kencang seperti genderang mau perang

"Sayang aku bakalan lebih berat lagi kalau jauh dari kamu" jawab Coki tersenyum ke arah Alesia dan menangkup wajah Alesia

"Coki aku ngga enak kalau sampai papa dan mama aku lihat aku seperti ini pasti marah dan bakal mengira aku ngerepotin kamu" alasan Alesia supaya kepalanya tidak bertumpu di paha Coki

"Papa dan mama ngga bakalan marah sayang kalau cuma ngelihat kayak gini tapi mereka bakal marah kalau kamu bikin aku kecewa" jelas Coki panjang lebar lalu mengecup bibir Alesia sekilas

Saat sedang keadaan seperti itu tiba tiba Ridwan dan Airin menghampiri mereka dengan bergandengan tangan mereka terkekeh otomatis Coki dan Alesia melihat arah suara tersebut

"Alesia apa bantal kamu sudah tidak empuk lagi sehingga paha Coki di jadikan bantal" goda Airin terkekeh sambil mengedipkan mata ke arah Alesia

"Mah" kalimat Alesia belum selesai sudah di potong oleh Coki

"Coki ngga keberatan paha Coki buat bantal Alesia yang penting Alesia senang iya kan sayang" balas Coki sambil mengelus ngelus rambut Alesia

"Alesia kalau bantalnya sudah tidak empuk bilang ke papa biar papa belikan daripada paha Coki di jadikan bantal oleh kamu" jelas Ridwan sambil mengulum senyum dan masih bergandengan dengan Airin saat Alesia hendak menjawab Coki sudah menjawabnya

''Sayang lihat deh papa sama mama kamu tetap mesra yah aku jadi ngiri sama mereka" jawab Coki sengaja menaikkan suaranya agar di dengar seisi ruangan tersebut

"Coki tante lihat kamu juga akan seperti kami dan kalian akan selalu harmonis kelihatan dari gelagatnya" gumam Airin sambil tersenyum sumringah dan Ridwan terkekeh mendengar kalimat Coki lalu Alesia menepuk nepuk keningnya

"Coki juga berharap Coki sama Alesia setelah menikah akan menjadi keluarga yang selalu harmonis" harap Coki sambil mengulum senyum ke arah Airin dan Ridwan bergantian

Di rumah Criss dan Bella masih setia duduk di ruang tamu untuk menunggu kepulangan Coki karena akan mengebom pertanyaan ke Coki tentang pacarnya Coki yaitu Alesia

"Pah ini Coki koq belum pulang pulang pah apa mama telpon aja" tanya Bella wajahnya sedikit cemas

"Jangan mah nanti juga Coki pasti pulang percaya sama papa" jawab Coki tersenyum lebar ke arah Bella dan menepuk nepuk punggung Bella

"Tapi mama takut Coki kenapa napa pah soalnya biasanya kalau Coki pulang telat karena lembur pasti selalu izin dan mengabari ke mama tapi hari ini ngga ada kabar dari Coki pah" jelas Bella panjang lebar sambil menenggelamkan wajahnya ke dada bidang milik Criss

"Papa yakin Coki baik baik aja mah mungkin Coki sibuk pacaran sama pacarnya sehingga lupa ngabarin mama maklumin aja mah kan Coki baru pertama kali pacaran" jawab Coki sambil membelai lembut rambut Bella lalu Coki mencium rambut Bella

"Apa papa yakin Coki akan selamat dan ngga kenapa napa" tanya Bella masih tetap menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Criss

"Kalau itu papa ngga berani jamin mah melihat dari siang sampai sore hari belum pulang apalagi Coki membatalkan meeting papa ngga terlalu yakin kalau Coki selamat dan ngga kenapa napa"

"Mak mak maksud papa apa" tanya Bella sambil mengeluarkan wajahnya dari dada Criss dan mendongakkan kepalanya menatap Criss

"Maksud papa bisa aja Coki sudah membobol gawang alias sudah melakukan hubungan intim sama pacarnya Coki karena kalau ngga melakukan hubungan intim pasti Coki akan beri kabar ke mama, atau ke papa, atau ke Laura tapi di antara kita bertiga tidak ada yang mendapat kabar Coki hari ini" curiga Criss terhadap perilaku Coki malah mendapatkan pelototan Bella dan cubitan di lengan Criss dari Bella

"Awwww mama kalau mau minta jatah langsung bicara aja jangan pakai cubit papa" goda Criss sambil terkekeh dan memegang lengan yang di cubit Bella

"Mama serius malah papa becanda padahal mama sudah mendengarkan cerita papa yang panjang lebar dengan teliti dan seksama" gumam Bella sambil menatap tajam ke arah Criss

"Papa ngga becanda mah pasti mereka lagi bikin anak makanya ngga beri kabar ke kita" pekik Criss sambil tertawa terbahak Bella juga berfikir kalimat Criss bahwa Alesia dan Coki sibuk bikin anak makanya ngga beri kabar jadi Bella ikut terkekeh

Krisna turun dari kamarnya melangkah menuju ruang makan di sana sudah ada Wiliam yang menunggu dirinya lalu Krisna langsung duduk di samping Wiliam

"Apa adik kamu belum pulang Wiliam" tanya Krisna sambil melihat ke kanan, kiri, depan, belakang

"Menurut papa sudah pulang apa belum" tanya balik Wiliam ke papanya sambil Wiliam mencentongkan makanan ke piringnya

"Belum tahu Wiliam makanya papa nanya sama kamu" pekik Krisna sambil mulai meminum air yang ada di depannya

"Sudah bisa ketebak papa kalau Marsha sudah pulang pasti hanya mencium bau makanan saja Marsha sudah nyamperin dan pasti Marsha datang lebih cepat kalau ada makanan" jelas Wiliam sambil memulai memakan makanan yang ada di depannya

"Benar juga kamu Wiliam hidung Marsha sudah seperti anjing pelacak" jawab Ridwan sambil terkekeh dan mulai memasukkan makanan ke dalam mulutnya sementara Wiliam tertawa terbahak bahak mendengar jawaban Krisna bahwa Marsha seperti anjing pelacak

"Iya pah apa pekerjaan papa di kantor sudah selesai" tanya Wiliam sambl melirik sebentar ke Krisna dan tetap memakan makanannya

"Sudah Wiliam kamu juga harus mulai belajar bisnis dari sekarang supaya kamu bisa meneruskan usaha bisnis papa" cerocos Krisna sambil menghentikan makannya dan mengamati wajah Wiliam

"Aku belum siap belajar bisnis pah untuk saat ini soalnya Wiliam merasa masih belum mengusai tentang bisnis" jelas Wiliam sambil mengaduk ngaduk makanan di piringnya

"Wiliam papa yakin kamu itu sangat cerdas dan sangat pintar kalau kamu berniat untuk belajar bisnis dengan sungguh sungguh pasti hasilnya akan memuaskan untuk usaha bisnis papa" jawab Krisna sambil menepuk nepuk punggung Wiliam sedangkan Wiliam tersenyum ke arah Krisna

"Iya Wiliam usahakan pah kalau sudah siap pasti Wiliam akan mulai belajar bisnis dan melanjutkan bisnis papa" gumam Wiliam sambil tersenyum ke arah Krisna

"Wiliam maksud papa kamu harus belajar bisnis dari sekarang supaya kamu menguasai bisnis kamu mana mungkin mengandalkan Marsha yang lebih muda dari kamu" pekik Krisna memberikan penjelasan ke Wiliam lalu Krisna melanjutkan memakan makanannya

"Iya Wiliam juga tahu yang akan melanjutkan bisnis papa itu Wiliam bukan Marsha karena dia perempuan dan kelihatannya Marsha tidak terlalu menyukai dunia bisnis" jawab Wiliam sambil nyengir kuda

"Hebat kamu Wiliam bisa memahami dan menebak adik kamu gimana mau meneruskan usaha bisnis kalau Marsha suka baca novel seminggu ngga beli novel karena ada tugas begitu menyelesaikan tugas langsung beli novel" jelas Krisna sambil tertawa terbahak bahak di ikuti dengan Wiliam yang tertawa nyaring dan tertawa riang gembira