Disaat Hening masih sibuk dengan rambutnya terdengar pengumuman dari luar kalo calon mempelai pria sampe. Hening lega bukan main, cepat dimulai cepat berakhir, Hening gak tahan pake kebaya lama-lama, gatal badannya.
Nur langsung berlari keluar untuk melihat calon mempelai pria, demi apa dia pengen pingsan saking tampannya Dipta.
Nur menyerobot orang-orang yang ada didepannya lalu berdiri disamping Bayu yang bertugas menerima hantaran dari pihak pria bersama beberapa orang lainnya. Mata Nur berbinar saat melihat barang-barang itu.
Bukan cuma Nur yang terpukau, semua yang melihat isi hantaran berdecak kagum sambil geleng-geleng kepala. Apalagi saat melihat satu set perhiasan yang mereka yakini harganya sangat mahal, Hening sangat beruntung.
Dapat suami tampan dan kaya, belum lagi kakek neneknya tampak sangat menyayanginya. Gak ada yang lebih beruntung dari ini.
"Kami terima seserahannya, dan sekarang mari kita mulai ijab qabulnya," ucap kepala desa yang mewakili sipemilik rumah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com