Dimas bangkit lalu mendekati Shalom, "aku hanya merasa bersalah, tidak lebih. Jangan karena ini kita bertengkar, aku tidak bisa." Dimas menggenggam tangan Shalom dengan lembut, meyakinkan gadis itu padahal hatinya sendiri tidak yakin.
Shalom memeluk Dimas, "aku percaya. Aku harap kamu gak bohong, aku gak mau ngalamin hal yang sama kaya mama. Terlalu cinta dan percaya sama papa sampe disakitin sebegitunya."
Dimas mengelus lembut rambut Shalom, "aku janji gak akan seperti itu. Aku akan berusaha semampuku untuk membahagiakanmu. Kalau bisa kita sampai kejenjang yang lebih serius."
Shalom semakin memeluk Dimas erat. Gadis itu gak tau perasaan bimbang yang Dimas rasakan sekarang.
Dan Dimas gak tau kalau Shalom sudah merencakan sesuatu yang akan membuat hubungan kekasihnya itu dan juga Hening hancur berantakan.
**
Pagi Hening langsung suram begitu melihat Dipta yang sedang berjemur sambil menyantap buah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com