Hening lagi malas perduli sama Dipta, sumpah. Otaknya lagi gak muat menampung semua masalah yang datang tiba-tiba.
Ya …, Hening menganggap semua yang terjadi beberapa hari ini masalah, masalah yang sebenarnya gak perlu pikirin tapis ama gadis itu di pikirin, namanya juga Hening.
Dan dia butuh tempat sunyi bua nenangin diri, dan itu perpustakaan. Selain emang ada tugas yang mengharuskannya menghabiskan waktu disini, tempat ini juga bisa menjadi tempat meditasi Hening.
Satu persatu masalah mau diselesaikannya, mulai dari gak perduli dengan pelukkan dan ciuman Dipta beserta gombalan gak bermutunya, terus kenyataan bahwa dosen incarannya belok, dan yang terakhir Dimas yang gak ada angin gak ada ujan tiba-tiba ngechat terus sok perhatian.
Bukan Hening gak bisa nolak, bisa aja dan itu sangat mudah. Tapi masalahnya, kalo dia kayak gitu keliatan kali apa yang Dimas buat kedia dulu membekas. Ya … walau emang membekas tapi Dimas gak perlu tau juga kan?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com