webnovel

Aku Tidak Membantumu Sama Sekali

Éditeur: Wave Literature

Wajah Yu Bao'er terlihat begitu kusut, hal itu menunjukkan betapa kesalnya ia saat ini. Begitu mendengar pertanyaan Gu Qingjiu, ia langsung menumpahkan segala isi hatinya kepada teman baiknya itu.

"Aku benar-benar tidak habis pikir. Masalah berkelahi, aku sudah mengakuinya. Dihukum membersihkan toilet juga aku terima. Tapi mengapa masih harus memanggil orang tua wali untuk datang kemari? Memangnya ini anak SD yang masih harus panggil orang tua segala? Belum lagi Feng Meiyun, manusia tidak berguna itu. Bisa-bisanya dia tidak berhenti menangis. Dan lagi, aku berkata pada instruktur Chen bahwa aku ingin pindah kamar, mereka bilang tidak boleh. Benar-benar menyebalkan!" omel Yu Bao'er panjang lebar.

"Memanggil orang tua wali?" tanya Gu Qingjiu yang cukup terkejut saat mendengarnya, ia merasa hal itu cukup aneh untuk tingkatan pelatihan militer. Hanya permasalahan seperti ini saja sampai harus memanggil orang tua wali untuk datang kemari adalah hal yang tidak wajar baginya. Entah mengapa, ia merasa cara penyelesaian masalah ini cukup lucu dan aneh.

"Yang lebih menyedihkannya lagi, besok lusa instruktur Chen menyuruhku untuk maju ke depan di pertemuan murid baru. Pada waktu itu instruktur kepala juga akan hadir dan melihatku. Entah apa yang akan dia pikirkan terhadapku!" keluh Yu Bao'er.

Terpikirkan akan instruktur kepala, hal itu membuat nada bicara Yu Bao'er berubah menjadi seorang anak 17 tahun yang merengek manja, ketika membicarakan laki-laki yang disukainya. Gu Qingjiu terlihat hanya terdiam ketika mendengarnya, ia kadang tidak habis pikir dengan cara berpikir Yu Bao'er yang cukup unik dan tidak dapat ia mengerti, Ternyata omelan panjang lebar ini, karena dia takut instruktur kepala akan berpikir hal yang buruk tentangnya di pertemuan besok lusa? batinnya.

Sambil berbicara, Yu Bao'er duduk di ranjang dengan wajah yang begitu lesu, ia bagaikan orang yang sudah tidak ada harapan hidup lagi. Ia membenturkan kepalanya beberapa kali ke senderan kayu ranjang yang ada di situ dan menimbulkan suara 'Dug dug dug' beberapa kali.

Gu Qingjiu melihat temannya yang seperti itu, lalu ia berniat untuk menghiburnya, "Seharusnya kamu saat ini tidak perlu memikirkan hal itu. Dibandingkan dengan semua hal itu, bukannya hukuman membersihkan toilet selama 1 bulan jauh lebih menyeramkan?" katanya pada Yu Bao'er. 

Yu Bao'er tertegun beberapa saat, lalu tiba-tiba ia menoleh ke arah Gu Qingjiu, bagaikan jiwanya telah terbang meninggalkan tubuhnya, "Sebelum kamu ingatkan tadi, aku terlalu kesal akan dipanggilnya orang tuaku ke mari. Namun, begitu teringat harus membersihkan toilet selama seminggu, aku sadar semuanya itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan membersihkan toilet yang menjijikkan itu! Aaaa! Lebih baik aku mati saja Qingjiuuu! Huaaa!" rengeknya pada Gu Qingjiu.

Gu Qingjiu hanya terdiam, karena ia tidak tahu apakah harus ikut menangis atau tertawa melihat temannya yang seperti anak kecil itu. Ia mengangkat kepala dan menatap ke arah pintu kamar asramanya. Walaupun ia tahu bahwa Yu Bao'er sedang kesal, namun ia tetap bertanya pada teman sekamarnya itu, "Kamu sudah kembali terlebih dahulu, Feng Meiyun gimana?" tanyanya.

Tidak disangka ekspresi Yu Bao'er berubah, ia kembali pada wajah kesalnya yang sebelumnya, "Duh! Manusia satu itu, begitu keluar dia langsung menangis dan berlari entah kemana. Paling-paling dia sedang menangis di pojokan mana gitu. Sudahlah, tidak perlu pedulikan dia!" omelnya dengan geram.

Ketika sedang berbicara, Yu Bao'er terlihat sambil meraba wajahnya. Tiba-tiba ia mengaduh tanda kesakitan, "Aduh! Wanita penyihir itu tadi mencakar wajahku bagaikan kucing saja. Qingjiu, bantu aku melihat wajahku. Apa ada yang terluka?" tanyanya.

Gu Qingjiu mendekat, lalu melihat secara teliti seluruh wajah Yu Bao'er. Kulit wajah gadis itu benar-benar terlihat begitu mulus dan putih. Kemudian, memang terlihat ada beberapa goresan halus berwarna merah terlihat di sana. Dengan kulitnya yang begitu putih, warna merah itu terlihat agak sedikit mencolok di wajahnya.

"Mau aku bantu oleskan obat?" tanya Gu Qingjiu. 

Sebenarnya Yu Bao'er juga menampar wajah Feng Meiyun, dan lagi suara tamparannya juga cukup keras terdengar. Namun ia sama sekali tidak membahas akan hal itu pada Gu Qingjiu, "Iya tolong bantu oleskan. Aku takut kalau nantinya akan meninggalkan bekas luka. Di tasku ada balsam luka, tapi aku juga tidak tahu apakah berguna atau tidak. Tapi dioles itu saja, siapa tahu bermanfaat." katanya.

Mendengar hal itu Gu Qingjiu tampak tertawa kecil, "Ini hanyalah goresan halus saja, sama sekali tidak ada luka. Bagaimana mungkin dapat meninggalkan bekas luka. Dasar, ada-ada saja!" sahutnya. Sambil berbicara, ia pergi mengambil balsam yang ada di tas Yu Bao'er dan membantunya mengoleskan di wajah teman baiknya itu.

Kemudian tercium bau obat yang cukup menyengat, Gu Qingjiu tampak mengambil sedikit dan mengoleskannya di wajah Yu Bao'er. Setelah itu ia pergi ke wastafel untuk mencuci tangannya.

Sekembalinya Gu Qingjiu, Yu Bao'er yang dengan wajah tersenyum menatap ke arah Gu Qingjiu, "Qingjiu, aku sungguh beruntung mempunyai teman sepertimu!" katanya dengan sedikit manja sambil memeluk Gu Qingjiu.

Gu Qingjiu yang tidak terbiasa menerima pelukan seperti itu, berusaha melepaskan diri dari pelukan Yu Bao'er. Dengan wajah sedikit tersenyum ia pun berkata, "Mana ada aku baik? Ketika kamu berkelahi tadi, aku tidak sedikitpun membantumu. Malah, aku memang tidak berniat untuk turun tangan sama sekali." sahutnya...