Keluarga Selin kemudian segera keluar dari kediaman Azhari. Mereka masuk ke dalam mobil yang hari ini di kemudikan oleh Sela, adiknya Selin. Wajah ketiga orang itu terlihat masih memendam amarah.
Mobil mewah berwarna putih itu tampak melaju meninggalkan kediaman Azhari dengan cepat.
Di dalamnya, wajah ibunya almarhum Selin masih saja terlihat sendu. Bahkan bola matanya tampak basah dan berkaca-kaca. Terlihat jelas kalau ibunya Selin nampak sedih.
"Mamah tidak menyangka kalau keluarga Jefri hanyalah orang-orang pendusta dan penghianat. Mamah pikir hanya Jefri saja yang cukup menyakiti perasaan Selin. Namun ternyata semakin jelas saja. Ternyata bukan hanya Jefri yang mengkhianati Selin, ibu dan adik Jefri juga sama halnya." Ibunya Selin berbicara lirih pada anak dan suaminya. Betapa luka di dalam hatinya kembali disayat saat Wili mau pun Sindi malah membela Jeni di hadapan mereka.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com