webnovel

164 Terpaksa berbohong

Jeni mematung saat Jeremi menggodanya sebagai pengantin baru. Harusnya dia senang dan tersipu malu saat kakaknya bergurau menggodanya. Namun, entah kenapa malam ini Jeni merasa sedih mendengarnya.

"Jen! Kok kamu diam saja?" Jeremi bertanya dan membangungkan Jeni dari lamunan singkatnya.

"Eh maaf, Mas. Saya malah ngelamun," sahut Jeni saat ia sadar kalau dia tengah berbincang lewat sambungan telepon dengan kakak tirinya.

"Kok ngelamun sih? Memangnya kamu sendirian? Suami kamu kemana? Saya ganggu apa tidak?" Deretan pertanyaan yang disodorkan Jeremi kembali membuat Jeni kebingungan menjawabnya.

"Wili ada, Mas. Dia lagi ngopi di luar," jawab Jeni berbohong. Rasanya tidak mungkin kalau dia harus menjawab jujur. Jeremi pasti akan curiga, mana mungkin pengantin baru sudah ditinggal pergi ke luar negri bahkan sejak setelah hari pertama pernikahan. Padahal seharusnya sedang manja-manjanya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com