webnovel

137 Merasa tidak enak hati

Jeni kini sudah kembali kostannya. Ia hanya bisa berharap kedua lelaki yang tadi sore terlihat marah dan berseteru bisa kembali tenang lagi.

Namun, memang ada yang aneh. Jeremi yang biasanya selalu menelepon dengan memberikan perhatian pada Jeni, kini tak terlihat. Ponsel Jeni masih sepi. Tak ada dering panggilan masuk atau pun pesan.

Sesekali Jeni melirik ke posisi ponselnya terletak. Tak berbunyi sama sekali. Dia semakin resah dan sedikit menurunkan ego.

Jeni kemudian mengambil ponselnya. Dia akan segera menelepon Jeremi. Meski hari sudah gelap, Jeni yakin kalau kakak tirinya itu belum tidur karena waktu baru saja menunjukann pukul sembilan malam.

Jeni segera menempelkan benda pipih itu pada telinhanya. Ia merasa cemas dan takut kalau Jeremi masih kesal kepadanya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com