"Sayang, ada apa ini?" tanyaku pada Gio setelah dokter Ilham pun hanya menyapa tanpa menjawab pertanyaanku.
Gio terlihat membuang napas panjang. "Kau bisa tanyakan pada mereka langsung, Sayang."
Aku mengernyit. Aku butuh jawaban dari mulutnya sendiri bukan dari mereka yang mungkin saja bisa memanipulasi sebuah omongan. Kemudian dokter Susi bangkit lebih dulu dan berdiri di depanku, dia tidak berani menatapku. Dia hanya menunduk dengan gelisah. Setelah itu, seorang Wanita yang bersama nya turut bangkit.
"Maafkan aku, Dok. Lagi dan lagi aku membuat kegaduhan di rumah sakit ini. Itu karena aku tidak bisa mentolerir lagi apa yang dia perbuat. Menurutku itu sudah di luar batas," terang dokter Susi.
"Dokter, jadi dokter Gio sudah punya istri?" tanya wanita yang sejak tadi ku perhatikan terus saja menatap wajah Gio. Membuatku kesal.
"Permisi, aku harus kembali ke ruanganku." Dokter Susi pergi dari ruangan begitu saja. Tanpa banyak kata lagi dia melewatiku.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com