Apartemen baru

Ketegangan diantara kami mereda saat bi Iyam kembali mendatangi kami dengan membawa dua cangkir teh di atas nampan dan langsung saja meletakkan nya di meja depan televisi. Aku masih berdiri berhadapan dengan Alex sejak tadi memilih segera duduk untuk menghindari kemungkinan rasa curiga dari Iyam.

"Katakan jika…"

"Duduk saja dulu, kita akan berbicara dari hati ke hati agar tidak ada lagi kebencian yang hanya akan membuat semua ini berlanjut sampai nanti."

"Kita pergi," kata Alex padaku. Aku segera menoleh nya ke arah dimana dia berdiri saat ini.

"AKu tidak bisa lagi, Alex. Aku dan adik mu sudah resmi berpacaran, dengan siapapun aku akan pergi aku harus meminta izin padanya dahulu. Kau tau itu prinsipku dalam berpacaran sejak dulu."

Alex terdengar menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya keluar dengan kasar. "Baik, jika kau ingin wanita tua tadi mendengar semua yang ingin aku katakan padamu kali ini."