"APA??!!! WHAT? THAT'S REAL? INI BENERAN??"
Dira sampai menjauhkan ponselnya dari telinganya karena suara Lisa yang membahana. Ini saja lewat telpon seperti ini kerasnya, apalagi kalau berada di hadapan Lisa langsung. Mungkin telinga Nadira mendadak akan sedikit konslet.
"Ssttt jangan teriak-teriak napa Sa.. kan udah malem. Apa yang serumah sama lo gak kaget tuh?"
Lisa nyengir saja di sebrang sana. "Hehe.. abisnya salah lo sih. Cerita hal begitu juga kenapa pas sekarang sih? Malem-malem lagi. Kalian sejak kapan?"
"Emm panjang deh ceritanya. Yang pasti udah beberapa minggu ini sih, belum ada satu bulan. Salah gak sih gue?"
"Ya nggak salah lah.. ngapain lo salah coba. Kan emang Darka yang ngajak kan terus lo terima?"
"Iya Sa.."
"Darka udah the end sama pacarnya yang di Bogor?"
Dira mengangguk dan men-loadspeaker telponnya sambil membenarkan rambutnya untuk dijedai. "Iya katanya."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com