"Dandelion.
Bunga cantik berwarna putih yang terlihat lembut.
Mungkin tidak banyak yang mencari.
Aku kadang ingin seperti bunga itu.
Banyak photographer yang mengincar sebagai bahan potret.
Indah.
Apalagi jika sedang terkena angin dan bunga itu menyebarkan mahkotanya.
Membuat pesona di mata.
Namun, yang tidak aku inginkan menjadi dandelion adalah..
Bagian disaat kau meniupku nantinya
Dan terhambur di udara bebas tanpa kau sediakan tempat untuk jatuh."
*
*
*
Kemarin. Setelah Nadira berbicara singkat dengan Angkasa di mushola, pulang kerja gadis itu menunggu Angkasa mengirim pesan untuknya. Dan itu cukup lama, namun Angkasa melakukannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com