Selesai rapat dan baru saja keluar dari ruang rapat, Nadira kemudian langsung menuju ke ruangannya sendiri setelah menyapa Vera, Intan, dan Sarah yang jalan bertiga. Kini Dira sangat lebih dihormati sekali oleh mereka. Namun Nadira juga tidak pernah besar kepala atau sombong. Dira tetap ramah bahkan masih sesekali berkunjung dan menyapa Putri di meja resepsionis.
Kedua langkah kaki Nadira kini memasuki ruangannya sendiri. Hening. Hanya ada bunyi deru udara dari AC. Dilihatnya jam dinding ternyata sudah menunjukkan pukul setengah 5 sore. Dira memilih duduk sebentar untuk menyandarkan punggungnya ke kepala kursinya yang empuk. Serta meregangkan ototnya dengan menggeliatkan badan dan meluruskan tangannya.
"Aduuhhh.. sakit banget tumit gue." Ujar Dira yang melihat kondisi tumit kakinya yang sedikit memerah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com