"Ke dalam yuk. Balik." Ajak Angkasa yang kini sudah berdiri dari duduknya lebih dulu.
Dira agak menyipitkan mata kala beranjak dari duduknya dan terkena pantulan sinar matahari diantara daun-daun pohon mangga. Refleks, tangan kanan Angkasa jadi terulur di atas kepala Nadira, menutupi sinar matahari yang berani-beraninya membuat Nadira merasa silau.
Melihat perlakuan Angkasa, Dira lantas berdecak dan menyingkirkan tangan Angkasa yang berusaha menutupi kesilauan itu. "Dasar, masih aja bikin manusia baper." Ujarnya dengan terkekeh.
Angkasa nyengir saja. "Biar kayak di film-film gitu. Judulnya 'Balikan sama mantan'."
Dira bergidik ngeri. "Kalau masih sama-sama single gapapa. Kalau udah sama-sama married ya gak boleh lah. Mas Asa kenapa sekarang jadi kurang waras?" Tanyanya polos.
Tentu saja Angkasa yang mendengar pertanyaan Nadira itu hanya bisa tertawa geli sambil berjalan bersama. "Hahahaha.. canda Ra.. oh iya, kapan pernikahanmu?"
"Tiga bulan lagi."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com