webnovel

Jatuh Cinta Seorang Mafia Koruptor

Dia berumur delapan belas tahun. Pewaris terbesar kriminal yang terkenal kejam. Dan dia muridku. Tidak mungkin aku bisa terlibat. Tidak mungkin aku bisa tetap terlibat. Lalu, tidak mungkin aku bisa keluar hidup-hidup. Aku melihatnya di tempat parkir ketika aku sedang mengambil bahan makanan. Bukan tempat paling romantis untuk jatuh cinta pada pandangan pertama tapi ku rasa anda tidak bisa memilih hal-hal ini. Dia memiliki minyak di wajahnya. Mataku menyorot noda oli motor, tebasan agresif tulang pipinya menonjol hampir secara brutal di bawah kulitnya yang kecokelatan sehingga membuat cekungan di pipinya. Wajahnya begitu mencolok sehingga hampir kurus, hampir terlalu parah untuk tidak menarik, bahkan kejam. Sebaliknya, kelembutan mulutnya yang penuh, merah muda mengejutkan dan rambut berwarna madu yang jatuh dalam ikal dan gelombang yang dapat disentuh ke bahunya yang lebar dan cara kepalanya saat ini dimiringkan ke belakang, tenggorokan yang dijalin dengan tali terbuka dan cokelat nikmat, untuk tertawa. di langit seolah-olah dia benar-benar dilahirkan untuk tertawa dan hanya tertawa…tidak ada yang jahat. Namun bagaimana bias dia masuk kedalam komplotan mafia yang tak mungkin ada dalam bayangan dan raut wajahnya yang humoris dan manis? Siapa yang telah membawanya kedalam kehidupan yang kelam?

ilham_suhardi · Action
Pas assez d’évaluations
272 Chs

Bab 242

Tiba-tiba, aku memiliki jangkar untuk mendaratkan aku di lautan kesedihan yang mengamuk itu lagi.

Aku tidak mengatakan apa-apa, meskipun. Tidak ketika kami melewati gerbang dan parkir di tempat parkir. Tidak ketika kita semua terseok-seok di dalam, berat dan lambat dengan kesedihan. Bahkan ketika kami mendorong pintu clubhouse dan menemukan setiap saudara laki-laki berserakan di permukaan ruangan seperti sampah kusut, tidak berguna dalam kesedihan mereka.

Hanya ketika aku melihat Priest, berdiri di sudut jauh di dekat jendela sendirian dengan tangan disilangkan, mata ke depan seolah bersiap untuk menyerang, aku membiarkan kemarahan yang bersemangat itu muncul.

Aku berjalan menyusuri ruangan, mengabaikan orang lain karena aku tidak melihat orang lain, tidak dengan penglihatan terowonganku terkunci pada satu orang yang bisa membantu memberi makan rasa lapar yang gelap itu, rasa lapar yang mulai terbentuk dan dinamai.

Pembalasan dendam.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com