webnovel

Janji Masa Lalu

Menjalin persahabatan selama lima belas tahun lamanya, bahkan waktu sudah melampaui setengah usia mereka sendiri. Tahun ini Lexi akan memasuki usia 30 tahun, sedangkan Ben akan berusia 31 tahun. Dan keduanya masih dalam status belum menikah. Di usia yang sudah dewasa, pertanyaan kapan menikah adalah hal paling tidak ingin didengar baik oleh Ben dan Lexi. Mereka bahkan kompak menghindari acara keluarga masing-masing, yang akan mencerca mereka dengan pertanyaan membabi buta tentang pernikahan. “Kapan kamu akan menikah.” “Buruan kenalkan calon kamu sama, Tante.” “Jangan menunda menikah, ya. Kamu tahu semakin berumur kamu, akan semakin sulit nantinya mempunyai keturunan.” Hari di mana Lexi memasuki usia kepala tiga, Ben mengungkapkan kembali janji yang mereka buat ketika Ben baru saja lulus sekolah menengah. Lexi sendiri bahkan sudah melupakan janji mereka, tentang ikrar yang menyangkut masa depan mereka seumur hidup. “Lexi nanti kalau di usiaku yang ke-30 dan aku belum menikah, maka kamu harus menikah denganku.” Ben yang saat itu berusia 16 tahun mengulurkan janji kelingkingnya pada Lexi. “Baiklah, jika Ben tidak memiliki pacar ketika berumur 30 tahun. Maka Lexi akan menikah dengan Ben.” Janji Lexi 15 tahun, menautkan jari kelingkingnya dengan Ben. Bersatunya jari kelingking mereka berdua pada saat itu, berdampak pada Ben dan Lexi yang bersatu sebagai pasangan yang menghabiskan seluruh hidup bersama ketika keduanya dewasa. Credit Cover by Pexels.

Chilaaa · Urbain
Pas assez d’évaluations
393 Chs

Bab 385 || Penanda

Lea menghela napas lelah, dia tidak ingin membuat keributan di tempat umum seperti ini. Apalagi semenjak kedatangannya tadi bersama dengan Daisy sudah cukup menarik perhatian banyak siswa yang penasaran dengan dirinya.

Mungkin mereka merasa terkejut dan tidak menyangka, jika seorang Daisy anak perempuan baru di sekolah dengan penampilan cupu dan suka di ganggu oleh beberapa pentolan sekolah. Datang bersama dengan wanita cantik layaknya seorang model, di tambah dengan kendaraan mahal yang di gunakan nya.

Lalu sekarang, dengan adanya Theo bersama dengan dirinya. Wajah tampan pria tersebut sudah membuat beberapa siswa memekik heboh karena melihat wajahnya. Lea melirikkan matanya ke atas, di mana dia dapat melihat para siswa sedang berbaris di sisi setengah tembok di lantai atas sana. Untuk memperhatikan dirinya dan Theo.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com