webnovel

Janji Masa Lalu

Menjalin persahabatan selama lima belas tahun lamanya, bahkan waktu sudah melampaui setengah usia mereka sendiri. Tahun ini Lexi akan memasuki usia 30 tahun, sedangkan Ben akan berusia 31 tahun. Dan keduanya masih dalam status belum menikah. Di usia yang sudah dewasa, pertanyaan kapan menikah adalah hal paling tidak ingin didengar baik oleh Ben dan Lexi. Mereka bahkan kompak menghindari acara keluarga masing-masing, yang akan mencerca mereka dengan pertanyaan membabi buta tentang pernikahan. “Kapan kamu akan menikah.” “Buruan kenalkan calon kamu sama, Tante.” “Jangan menunda menikah, ya. Kamu tahu semakin berumur kamu, akan semakin sulit nantinya mempunyai keturunan.” Hari di mana Lexi memasuki usia kepala tiga, Ben mengungkapkan kembali janji yang mereka buat ketika Ben baru saja lulus sekolah menengah. Lexi sendiri bahkan sudah melupakan janji mereka, tentang ikrar yang menyangkut masa depan mereka seumur hidup. “Lexi nanti kalau di usiaku yang ke-30 dan aku belum menikah, maka kamu harus menikah denganku.” Ben yang saat itu berusia 16 tahun mengulurkan janji kelingkingnya pada Lexi. “Baiklah, jika Ben tidak memiliki pacar ketika berumur 30 tahun. Maka Lexi akan menikah dengan Ben.” Janji Lexi 15 tahun, menautkan jari kelingkingnya dengan Ben. Bersatunya jari kelingking mereka berdua pada saat itu, berdampak pada Ben dan Lexi yang bersatu sebagai pasangan yang menghabiskan seluruh hidup bersama ketika keduanya dewasa. Credit Cover by Pexels.

Chilaaa · Urbain
Pas assez d’évaluations
393 Chs

Bab 375 || Pekerjaan

"Kenapa kamu terlihat sangat khawatir seperti itu?" tanya Eric melihat Lea yang terus berjalan mondar mandir di ruangan keluarga.

Melihat kedatangan Eric, Lea langsung menarik tangan pria itu dan membawanya ke dalam kamar Kelvin yang saat ini sedang berusaha keras untuk melindungi identitas Sky Five sebisa mungkin.

Eric sendiri justru merasa heran dengan tingkah Lea yang membawanya ke dalam kamar Kelvin, dia mendapati Kelvin sedang menarikan jari-jari tangannya pada keyboard dengan sangat cepat. Serta layar komputer dengan background hitam yang di hiasi dengan huruf-huruf yang berjalan dengan sangat cepat ke atas layar.

Tidak biasanya Eric melihat kelincahan tangan Kelvin yang seperti itu, Kelvin memang sangat suka menghabiskan waktunya selama berjam-jam di depan komputer untuk bermain game. Tetapi, melihat apa yang terjadi di layar komputer pria itu. Tentu Eric tidak bodoh dan dia menyadari tidak ada beres dengan ini semua.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com