webnovel

Janji Masa Lalu

Menjalin persahabatan selama lima belas tahun lamanya, bahkan waktu sudah melampaui setengah usia mereka sendiri. Tahun ini Lexi akan memasuki usia 30 tahun, sedangkan Ben akan berusia 31 tahun. Dan keduanya masih dalam status belum menikah. Di usia yang sudah dewasa, pertanyaan kapan menikah adalah hal paling tidak ingin didengar baik oleh Ben dan Lexi. Mereka bahkan kompak menghindari acara keluarga masing-masing, yang akan mencerca mereka dengan pertanyaan membabi buta tentang pernikahan. “Kapan kamu akan menikah.” “Buruan kenalkan calon kamu sama, Tante.” “Jangan menunda menikah, ya. Kamu tahu semakin berumur kamu, akan semakin sulit nantinya mempunyai keturunan.” Hari di mana Lexi memasuki usia kepala tiga, Ben mengungkapkan kembali janji yang mereka buat ketika Ben baru saja lulus sekolah menengah. Lexi sendiri bahkan sudah melupakan janji mereka, tentang ikrar yang menyangkut masa depan mereka seumur hidup. “Lexi nanti kalau di usiaku yang ke-30 dan aku belum menikah, maka kamu harus menikah denganku.” Ben yang saat itu berusia 16 tahun mengulurkan janji kelingkingnya pada Lexi. “Baiklah, jika Ben tidak memiliki pacar ketika berumur 30 tahun. Maka Lexi akan menikah dengan Ben.” Janji Lexi 15 tahun, menautkan jari kelingkingnya dengan Ben. Bersatunya jari kelingking mereka berdua pada saat itu, berdampak pada Ben dan Lexi yang bersatu sebagai pasangan yang menghabiskan seluruh hidup bersama ketika keduanya dewasa. Credit Cover by Pexels.

Chilaaa · Urbain
Pas assez d’évaluations
393 Chs

Bab 334 || Waktu

Merasa cukup dengan video yang di dapatkannya, Irish menghampiri Rose dan Aries yang sedang berduaan. Ketika melihatnya mereka lebih dekat, Irish menyadari jika wajah Rose terlihat sangat merah. Jika sudah seperti itu maka berarti Rose sedang merasa malu.

Rose sangat gampang di tebak hanya dengan melihat wajahnya, apa lagi jika dia sedang merasa malu. Ciri khas Rose adalah wajahnya yang selalu memerah ketika dia sedang di landa rasa malunya.

"Eh-hm, mesra banget kalian berdua," ucap Irish.

Mereka tersadar ketika Irish sudah ada di dekat keduanya, mereka terlalu tenggelam dalam tatapan masing-masing. Sehingga tidak menyadari jika Irish sudah berdiri tidak jauh darinya. Sontak saja Aries dan Rose langsung menjauhkan diri dengan canggung.

"Cie yang kegep terus jadi salah tingkah," goda Irish.

"Udah ah… kamu jangan ngeledekin terus. Ayok temenin aku cari topi."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com