webnovel

Janji Masa Lalu

Menjalin persahabatan selama lima belas tahun lamanya, bahkan waktu sudah melampaui setengah usia mereka sendiri. Tahun ini Lexi akan memasuki usia 30 tahun, sedangkan Ben akan berusia 31 tahun. Dan keduanya masih dalam status belum menikah. Di usia yang sudah dewasa, pertanyaan kapan menikah adalah hal paling tidak ingin didengar baik oleh Ben dan Lexi. Mereka bahkan kompak menghindari acara keluarga masing-masing, yang akan mencerca mereka dengan pertanyaan membabi buta tentang pernikahan. “Kapan kamu akan menikah.” “Buruan kenalkan calon kamu sama, Tante.” “Jangan menunda menikah, ya. Kamu tahu semakin berumur kamu, akan semakin sulit nantinya mempunyai keturunan.” Hari di mana Lexi memasuki usia kepala tiga, Ben mengungkapkan kembali janji yang mereka buat ketika Ben baru saja lulus sekolah menengah. Lexi sendiri bahkan sudah melupakan janji mereka, tentang ikrar yang menyangkut masa depan mereka seumur hidup. “Lexi nanti kalau di usiaku yang ke-30 dan aku belum menikah, maka kamu harus menikah denganku.” Ben yang saat itu berusia 16 tahun mengulurkan janji kelingkingnya pada Lexi. “Baiklah, jika Ben tidak memiliki pacar ketika berumur 30 tahun. Maka Lexi akan menikah dengan Ben.” Janji Lexi 15 tahun, menautkan jari kelingkingnya dengan Ben. Bersatunya jari kelingking mereka berdua pada saat itu, berdampak pada Ben dan Lexi yang bersatu sebagai pasangan yang menghabiskan seluruh hidup bersama ketika keduanya dewasa. Credit Cover by Pexels.

Chilaaa · Urbain
Pas assez d’évaluations
393 Chs

Bab 222 || Hanya Segitu

"Untuk yang namanya masuk ke dalam daftar kelompok satu, silahkan datang ke panngung," ucap Arthur.

Stella bangun dari tempat duduknya, dia terdiam sebentar dan melihat orang-orang yang akan turun ke panggung sama seperti dirinya. Peter memberikan semangat padanya sebelum dia meninggalkan tempat duduknya, Stella kemudian ikut turun bersama dengan yang lainnya.

Semua orang memusatkan perhatian mereka terhadap orang yang termasuk ke dalam kelompok satu, terutama pada Stella. Kecantikan yang di milikinya sangat memikat, membuat semua orang tidak dapat mengalihkan pandangan matanya dari Stella.

Kesepuluh orang tersebut berkumpul di atas panggung, terdapat lima orang wanita dan lima orang pria. Fedora, gadis yang sempat saling menyapa dengan Stella dari kejauhan berdiri di samping Stella. Gadis itu melemparkan senyum manisnya pada Stella, tidak terduga oleh Stella jika Fedora akan menjadi orang yang memulai percakapan dengannya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com