webnovel

Janji Masa Lalu

Menjalin persahabatan selama lima belas tahun lamanya, bahkan waktu sudah melampaui setengah usia mereka sendiri. Tahun ini Lexi akan memasuki usia 30 tahun, sedangkan Ben akan berusia 31 tahun. Dan keduanya masih dalam status belum menikah. Di usia yang sudah dewasa, pertanyaan kapan menikah adalah hal paling tidak ingin didengar baik oleh Ben dan Lexi. Mereka bahkan kompak menghindari acara keluarga masing-masing, yang akan mencerca mereka dengan pertanyaan membabi buta tentang pernikahan. “Kapan kamu akan menikah.” “Buruan kenalkan calon kamu sama, Tante.” “Jangan menunda menikah, ya. Kamu tahu semakin berumur kamu, akan semakin sulit nantinya mempunyai keturunan.” Hari di mana Lexi memasuki usia kepala tiga, Ben mengungkapkan kembali janji yang mereka buat ketika Ben baru saja lulus sekolah menengah. Lexi sendiri bahkan sudah melupakan janji mereka, tentang ikrar yang menyangkut masa depan mereka seumur hidup. “Lexi nanti kalau di usiaku yang ke-30 dan aku belum menikah, maka kamu harus menikah denganku.” Ben yang saat itu berusia 16 tahun mengulurkan janji kelingkingnya pada Lexi. “Baiklah, jika Ben tidak memiliki pacar ketika berumur 30 tahun. Maka Lexi akan menikah dengan Ben.” Janji Lexi 15 tahun, menautkan jari kelingkingnya dengan Ben. Bersatunya jari kelingking mereka berdua pada saat itu, berdampak pada Ben dan Lexi yang bersatu sebagai pasangan yang menghabiskan seluruh hidup bersama ketika keduanya dewasa. Credit Cover by Pexels.

Chilaaa · Urbain
Pas assez d’évaluations
393 Chs

Bab 115 || Mual

"Huekk huekk huekk!!!"

Ben mengerutkan dahi tidak nyaman merasa suara yang masuk ke dalam telinganya sangat menganggu. Tangannya tanpa sadar bergerak ke sebelah ranjang, mencari seseorang. Tapi hanya perasaan hampa yang Ben rasakan saat tangannya terus meraba kesana kemari. Tidak mendapatkan apa yang di inginkan nya.

Dengan enggan, Ben membuka matanya dengan paksa. Ben tidak mendapati Lexi di sebalahnya, suara yang berasal dari kamar mandi membangunkan Ben. Dengan pintu kamar mandi yang terbuka, Ben menduga jika Lexi ada di dalam sana sekarang.

Menengok jam dinding, saat ini masih dini hari tepatnya jam dua pagi. Mendengar kembali suara Lexi di kamar mandi, semakin membuat Ben tidak nyaman. Awalnya dia masih belum menyadari keanehan itu, sampai nyawanya sepenuhnya terkumpul.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com