Saat didepan pintu sebuah ruangan berwarna biru,Audy melepaskan pergelangan tangannya dari cekalan kenan. Ia berjalan memutar tubuhnya hingga menghadap pada Kenan. "katanya kau mau mengantarku pulang. Apa kau ingin menculik ku?"
Pletak
Kenan menyentil kening Audy,hingga audy meringis. Kenan tidak habis pikir dengan otaknya Audy bagaimana mungkin ia menculik orang dengan keadaan yang cctv dimana-dimana seperti ini. Lagipula menculik Audy apa untungnya bagi dia.
"aku mau menjemput anakku dulu" ucap Kenan dengan lembut sembari mengusap kening audy meskipun ia yang menyentilnya.
"anak." pelan Audy berbicara,ia sangat syok mengetahui lelaki didepannya sudah punya anak. Ia diam mematung beberapa saat hingga pintu ruangan terbuka. Anak yang namanya pertama keluar duluan saat itu pula nama Alex yang duluan.
"papa..!"
Audy merasa sangat familiar dengan suara itu kemudian ia membalikkan badannya menoleh pada suara anak yang baru saja berbicara.
"ma...mama!" teriak alex dengan rasa rindu, Alex menghambur pada Audy. Begitupun juga dengan Audy ikut menyeimbangkan tingginya dengan Alex agar ia bisa leluasa memeluk Alex. Audy memeluk Alex dengan sangat erat,ia sangat merindukan anak yang beberapa hari lalu sempat menghiasi tawa rumahnya.
"mama sangat merindukan mu" ucap Audy dengan rasa haru,matanya berkaca-kaca saking rindunya ia pada Alex.
"kakak juga sangat rindu ma"
Audy mengangguk sembari terus mengusap-usap punggung sang anak dengan rasa sayang.
Kenan terpaku tidak dapat berkata apa-apa melihat keduanya yang berpelukan. Bagaimana anaknya dan Audy bisa saling mengenal? Apa yang terjadi? Apa ada yang tidak aku ketahui? "hei,apa kalian melupakan
ku disini?" ucap Kenan yang tidak tahu harus mulai ucapan darimana.
Alex menatap Kenan dihadapannya dengan raut wajah bingung tanpa melepaskan pelukan Audy. Audy beralih menggendong Alex,ia tidak tega melepaskan pelukan sang anak dilehernya. Audy membalikkan badannya melihat raut wajah Kenan.
"apa alex putramu?" tanya Audy
"ya,bagaimana bisa kalian saling mengenal?"
"apa kamu sadar,kamu pernah meninggalkan anakmu?"
sejenak Kenan berfikir "jadi.... kamu yang membawanya,syukurlah aku tidak tahu lagi bagaimana saat itu jika Alex bertemu orang jahat"
Brukk
Audy menendang kaki kenan "orang tua macam apa dirimu meninggalkan anakmu sendiri diluaran ha...?" Audy berjalan meninggalkan Kenan sembari menggendong Alex yang tidak mau lepas dari Audy. Audy sangat kesal pada Kenan,dulu ia sempat menyumpahi orang tua yang meninggalkan putra tampan seperti Alex sendirian.
kenan memegangi kakinya yang ditendang audy "Audy.... aduhhh sakit.... bagaimana aku bisa berjalan kalau begini? tolong aku juga Audy." kenan yang pura-pura berusaha mendapatkan perhatian Audy.
"Tidak usah lebay,aku tahu kamu hanya modus!" sarkas Audy tidak ingin terpengaruh.
Kenan berjalan pelan dibelakang audy,ia sangat terharu melihat Alex yang begitu lengket dengan Audy. Begitu juga Audy yang dilihatnya sangat menyayangi Alex putranya. Padahal sebenarnya ia mengajak Audy menjemput Alex bersama untuk mengenalkannya pada sang putra.
Akan tetapi Alex sudah lebih mengenal Audy duluan dibandingkan Kenan. Ia senyum-senyum sendiri memikirkan langkahnya mendekati Audy sudah semakin dipermudah. Apakah ini namanya jodoh? padahal selama ini,ia tidak pernah berniat membuka hati dengan wanita manapun. Bahkan banyak wanita yang mendekatinya akan tetapi ia terus mengacuhkannya. Sampai Abian sahabatnya sendiri ikut turun tangan menjodoh-jodohkannya. Tapi bagaimanapun kalau Tuhan belum berkehendak ya tetap belum.
{Kau hanya perlu menggunakan waktu menunggumu dengan hal baik. Karena Tuhan itu tahu, kapan waktu yang tepat untuk dia menyentuh hatimu}
aduhhh babang Kenan,udah mikirin masa depan bersama Audy aja diterima aja belom bang.
Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!