Semesta termenung di balkon apartemen Sabila, ia masih kesal mengingat perlakuan Rahman padanya. Ingin sekali ia meminju wajah Rahman dengan tangannya, namun ia tidak ingin mengotori tangannya. Tak lama kemudian Sabila datang menghampiri Semesta di balkon apartemennya. Sabila membawakan secangkir kopi susu dan juga sepiring pisang goreng buatannya, Sabila segera meletakkan nampan nya di atas meja.
Sabila menghela nafas. "Kalau cuma di bayangin doang, gimana bisa di miliki" gumam Santi dan hal itu membuat Semesta tersentak kaget.
"Mbak, bikin aku kaget aja. Maksud mbak apa?" tanya Semesta bingung.
"Kamu pikir mbak gak tau gimana perasaan kamu ke Santi"
Semesta terbelalak mendengar ucapan sabila, bagaimana mungkin Sabila bisa tau jika dirinya menyimpan perasaan pada Santi.
"Aku masih gak ngerti sama maksud mbak"
Sabila terkekeh. "Semesta, Semesta, kamu ini sebenarnya suka kan Sama Santi?" seru Sabila.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com