Diana segera masuk ke dalam kamar, ia sangat kesal ketika sang papa memintanya untuk menjaga jarak dengan Rayyan. Padahal ia dan Rayyan hanyalah berteman dan tidak ada hal yang berlebihan. Diana segera merebahkan tubuhnya di atas ranjang tidurnya, ia mengusap wajahnya dengan kedua tangannya lalu memijat keningnya yang terasa sangat sakit.
"Kenapa semuanya jadi pada gak percaya sama aku sih, kesel banget deh jadinya. Padahal aku kan sama Rayyan cuma temen aja, papa juga udah mulai ngomentarin soal Rayyan. Kaya menantunya sayang sama anaknya, padahal papa sendiri tau gimana perlakuan menantunya ke anaknya" gerutu Diana kesal.
Diana mencoba untuk memejamkan matanya dan berusaha untuk tidur selelap mungkin untuk melupakan semua ucapan sang papa. Keesokan harinya Diana baru saja merias wajahnya, ia segera menuju ruang makan dan ternyata Tania sudah berada di meja makan dan sedang menikmati sereal yang sudah di buatkan oleh sang mama.
"Mama" panggil Tania.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com