webnovel

04. PERJALANAN MENEMUKAN KEDAMAIAN

"benar-benar... aku sudah lelah kali ini."

entah sudah yang ke berapa, aku berhenti menghitung siklus berulang ini sejak pengulangan ke sebelas.

mungkin seharusnya pangeran itu di beri penghargaan atas kekebalannya dalam menerima rasa sakit saat mati, sampai-sampai orang itu bisa dengan mudahnya mati dan mengulang lagi semua masa lalunya. jika aku yang begitu aku pasti sudah gila.

akan tetapi, dia jadi begitu juga karena tidak bisa mati dan terus mengulang kehidupan kan? sungguh, rasa marah dan benciku sepertinya turut lelah meladeninya. aku benar-benar tidak pandai dalam membenci seseorang sepertinya.

pada suatu waktu, aku pernah menjadi seorang buruh dan pemburu. di lain waktu, aku menjadi pengembara dan mengunjungi banyak tempat. ada juga masa ketika aku benjadi berandal, pencuri, kru bajak laut, bahkan prajurit bayaran. ada juga saat-saat aku menjadi tukang kebun atau petugas kebersihan kandang kuda. sepertinya tidak ada hal belum pernah kulakukan setiba di tempat ini.

aku sampai hafal betul tempat ini, luka-luka dan sakitnya di tubuh ini. sekarang aku sudah terbiasa dengannya. dan dari semua kehidupanku, selalu ada ka dan ku di sana. mereka menjadi rekan terbaik sekaligus adik paling menggemaskan. mereka menjadi kekuatan terakhirku untuk bertahan di tempat ini ketika aku ingin menyerah.

"hah... hahahahaha! hah, hah," pada awalnya aku tertawa kemudian menangis? pada akhirnya aku menangis, sesaat kemudian aku merasa hampa.

"ah, sudah waktunya ya?"

aku menghela napas, segera bangkit dari posisi jatuhku. kakiku melangkah meski sedikit tertatih. dulu sekali aku pernah begitu merasa kesakitan karena luka-luka ini. sekarang, entahlah. aku hanya berpikir bahwa aku merindukan aku yang dulu sekali. aku rindu handphone juga laptopku. apa kabar dengan orang tuaku juga kucing kesayanganku? bagaimana akhir dari novel-novel maupun anime yagn belum sempat ku selesaikan saat masih hidup dulu.

kira-kira, sekarang aku masih hidup tidak ya?

kali ini, akan kupastikan untuk menemui pangeran itu dan mencegahnya mati. aku lelah mengulang lagi hidup yang pernah ku jalani. dulu, aku juga ingin menemui pangeran itu. akan tetapi, dengan bertemu dengannya mungkin jalan ceritanya akan berubah kan?

bukan sekali aku akan membantunya tetapi dengan dia selalu mati saat aku berada di ujung pencarian membuatku harus mengulang semua dari awal lagi. aku benar-benar lelah.

"hari ini, tujuan utama keluar dari tempat menyedihkan ini lalu menemui ka dan ku."

tiba di sungai, kubersihkan diriku beserta seluruh pakaianku. siapa peduli orang lain akan melihat. tidak ada siapa-siapa disini. kai dan luna akan melewati tempat ini besok sore. dengan dedaunan kering kubuat perapian sederhana. persetan dengan monster, toh aku tidak terkalahkan setelah melewati banyak kisah.

waktu berlalu. fajar menyadarkanku bahwa hari baru telah tiba. meski, sudah kesekian kalinya, aku tetap cemas dapat menemuan kai dan luna atau tidak. langkahku kembali bergerak. sbelum menemui pangeran dan membantunya, aku harus menemukan kairos dan kaluna lebih dulu.

######

grrrrggghhh

suara yang tidak asing, suasana yang tidak asing, momen yang tidak asing. aku sudah sangat hafal scene ini sampai bosan membunuh makhluk itu. seperti sebelum-sebelumnya, dengan teknik assasin dan sepotong kayu, ku bunuh mactire itu kali ini. darah menciprat di banyak tempat. aku berbalik, mendapati dua adikku yang menatapku awas di sungai.

"naiklah! aku tidak akan menyakiti kalian."

meski ragu-ragu, kai dan luna akhirnya naik ke permukaaan.

"siapa kau?" kai dengan mata menyelidiknya tapi masih tersisa ketakutan di sorot tatapannya.

"halo, kita bertemu lagi," sapaku masih sama, senangku masih sama. begitu pula cemasku.

"siapa kau? kau mengenal kami?" aku mengenal kalian lebih dari siapapun.

"paling tidak, bukankah kalian harus berterima kasih padaku lebih dulu?"

"a anu, terima kasih." luna masih sama baiknya dengan yang ada di ingatanku meski pemalu.

"jawab pertanyaanku! siapa kau? kenapa kau bisa ada di tempat ini dan apa tujuanmu?"

"segitu ingin tahunya kau padaku? baiklah, kakak yang kuat ini akan memberi tahumu."

"hah-

"namaku... kaviar. panggil aku kav. kenapa kau ada ditempat ini? itu karena aku tersesat. tujuanku menyelamatkan kalian itu... aku ingin merekrut kalian menjadi patnerku."

"jangan mengatakan omong kosong!"

#####

pada akhirnya, kairos dan kaluna ikut padaku. sudah tiga bulanan sejak aku membawa mereka. hari ini, namaku resmi tercatat di balai penduduk bersama kairos dan lunaku yang turut tercatat sebagai adik kembarku.

sebagai referensi dalam mencari kerja, aku sudah mengklarifikasi beberapa pekerjaan dengan gaji tinggi di kekaisaran diantaranya, dayang bangsawan, pengrajin, tentara kerajaan maupun bangsawan, pemburu atau tentara bayaran, juga penambang.

maka dari itu, setelah mendapat tempat tinggal sederhana di ibu kota pusat aku bergegas menuju serikat informasi. tujuanku kali ini adalah menjadi tentara bayaran yang seleksinya paling mudah dan dapat lansung bekerja.

melalui penyamaran sempurna dengan menutup seluruh tubuhku memakai jubah usang, aku tiba di kantor serikat.

tak lupa sebuah topeng tanpa ekspresi menjadi pelengkap sosokku kali ini. topeng yang kugunakan juga bukan merupakan topeng biasa. topeng yang kugunakan dapat mengubah suaraku. secara mengejutkan aku membawanya dari salah satu mayat yang tewas di hutan bayangan itu dulu.

kali ini, aku butuh uang untuk melakukan rencanaku. aku bahkan sampai mengecat rambut putihku jauh-jauh hari sebelum tiba di kota ini demi kelangsungan hidupku yang penuh privasi.

baiklah, hidup penuh kedamaian aku segera datang!!

Ceklek

"selamat datang, orang asing. ada yang dapat kami bantu?"

"pesankan aku menu rahasianya."

setelah kukatakan kode rahasianya, raut wajah sang kasir itu tampak berubah serius. "naiklah ke lantai dua, tuan. pesanannya akan tiba beberapa saat kemudian."

tempat ini juga masih seperti dulu, tidak ada yang berubah. yang berubah hanya aku, jalan hidupku juga tanggal kematian pangeran sialan itu.

melalui serangkaian cerita kisah hidupku saat pertama kali tiba di tempat ini, aku mengetahui segalanya tentang guild ini karena, aku dulu juga bekerja di tempat ini sebagai pemburu. kali ini pun, aku kembali ke tempat ini sebagai sosok yang tidak akan dapat di kenali oleh siapapun termasuk guild ini.

"satu menu rahasia?" seseorang menyapaku, dari tampilannya, dia hanya tampak seperti pelayan wanita biasa. akan tetapi, didunia malam, aku tahu sosok itu adalah pembunuh hebat.

aku mengikutinya dengan baik meski sebenarnya aku sendiri sudah tahu lokasi pertemuan itu. menyusuri lorong gelap yang ada dibawah toko ini, akhirnya aku tiba di depan ruangan ketua serikat.

jia seseorang dengan gegabah memasuki ruangan ini, sudah dapat dipastikan mereka tidak akan selamat. dulu, seingatku aku pernah hampir mati karena melewati lorong ini. waktu itu, aku juga pernah hampir menjadi manusia panggang karena hendak membuka pintu didepanku dengan gegabah.

Ceklek. pintu itu terbuka. aku memasuki ruangan yang gelap itu sendirian. saat pintu tertutup, satu obor tepat di meja ketua serikat menyala. dapat kulihat sosok tidak asing itu.

"lama tidak bertemu, Adolf." tepat sebelum dia mengatakan sesuatu, ku sapa dia dengan namanya. sesaat matanya tidak senang menatapku.

yes, kudapatkan ketertarikannya.