webnovel

80

*

mata sisi terbelalak ketika melihat sekeliling di sana banyak pohon rindang di pinggir jalan dan ada danau buatan di sebrang jalan, bahkan tidak ada mobil yang melintas kecuali mobil mereka suasana yang sunyi dengan kualitas udara yang baik mungkin jika keadaan tidak kacau seperti ini sisi akan gembira datang ke tempat ini,

mobil mereka memasuki gerbang namun rumah yang akan mereka tempati masih terlihat jauh

"kamu bawa aku ke mana"tanya sisi sambil melihat sekeliling

"ke rumah baru kita sayang" jawab rubi sambil mencoba meraih tangan sisi

"jangan sentuh aku...aku jijik dengan tangan mu...dan aku mau pulang ke rumah orang tua ku"kata kasar itu keluar dari mulut sisi membuat rubi sedih

"sayang aku tau aku salah...ini gak seperti yang kamu pikirkan... Alexa menipu ku dia memberi aku obat yang membuat ku jadi khilaf" penjelasan rubi

" hah...khilaf tapi kamu menikmatinya"jawab sisi sambil mencibir

"beri aku kesempatan untuk kali ini saja aku mohon" pinta rubi sambil menarik sisi mendekat lalu mencium bibirnya dengan paksa, rubi mencoba memasukkan lidahnya namun mendapatkan penolakan dari sisi

"akh..." desis rubi sambil menegelap darah yang keluar dari bibirnya karena di gigit oleh sisi

"rasakan itu" kata sisi sambil memalingkan wajah menghadap jendela membuat rubi geram .

mobil itu sampai ke depan pintu utama rumah mereka dan langsung di sambut oleh berberapa pembantu dan bodyguart yang memang sudah rubi persiapan.

rubi menarik sisi dengan paksa menuju kamar pribadi mereka lalu mendorong sisi ke ranjang dan menimpanya namun tak membebankan tubuhnya pada sisi

"kamu istriku..kamu milik ku..dan akan ku hancurkan semua yang berani mengambil kamu dari hidupku termasuk kedua orangtua mu" ancaman rubi pada sisi dan langsung mencium bibir sisi dengan rakus

sisi mencoba melepaskan diri dari rubi namun gagal karena perbedaan kekuatan

akhirnya sisi hanya pasrah diam tak melawan dengan air mata keluar membasahi pipinya

rubi sedang menikmati cumbuanya kepada sisi ketika dia tersadar sisi Meneteskan air Mata rubi bangun dari tubuh sisi dan memeluknya dengan erat

"maaf... maafkan aku sayang..aku..aku hilang kendali jika mendengar kamu akan pergi dari hidupku.. ku mohon tetap lah bersama ku"

sisi sekuat tenaga melepaskan pelukan rudi dan menamparnya

plakk

tamparan itu mendarat di pipi rubi yang masih memerah bekas di pukuli papanya

"kamu menginginkan aku tapi kamu bermain dengan wanita lain...bahkan dia sampai hamil anak kamu huhuuuuu... aku membeci mu"teriak sisi

namun rubi menarik sisi ke dalam pelukanya lagi dan mendekapnya dengan erat

"pukul aku tampar aku...bahkan bila perlu bunuh aku tapi aku tidak mengizinkan mu membenci ku"gumam rubi pada telinga sisi membuat sisi semakin menangis keras bagaikan anak kecil yang kehilangan mainannya.

hampir tiga puluh menit sisi mengis sambil memukuli rubi sebelum akhirnya tertidur pulas dalam pelukan rubi

rubi membaringkanya dan menyelimuti sebelum dia pergi ke lantai bawah untuk berkoordinasi dengan penjaga yang dia pekerjaan untuk menjaga sisi agar tak kabur.