Setelah mengetahui identitas asli Zhao Youlin, Mu Tingfeng memiliki ide ini. Ia bisa melihat betapa Zhao Youlin mencintai Joy, jadi dirinya mengerti betapa sukanya Zhao Youlin dengan anak-anak.
Jika mereka bisa punya anak kandung lain yang hanya menjadi milik mereka, akankah perempuan ini bisa menjadi miliknya selama sisa hidupnya?
Begitu pikiran ini muncul, semua itu langsung melahap hampir semua akal sehat Mu Tingfeng. Saat ini dalam pikirannya, dirinya seakan rela membuatnya melakukan segala cara untuk mewujudkannya.
Sebelum ini, ia sangat jijik dengan orang lain yang menggunakan anak untuk mengikatnya. Tetapi sekarang, ia mau tidak mau ingin menggunakan cara yang sama untuk mengikat perempuan itu.
Pada saat ini, Mu Tingfeng benar-benar menyadari bahwa, ternyata manusia akan kehilangan akal ketika jatuh cinta tanpa harapan.
Bahkan dia, juga tidak luput dari perasaan semacam ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com