webnovel

Dua Tembakan Mematikan (3)

Éditeur: Wave Literature

Musuh di sudut jatuh menghantam tanah, dan Zhao Youlin dengan cepat mengambil posisi. Dia membuang senjatanya setelah menembakkan peluru terakhir. Lalu Zhao Youlin mengulurkan tangan untuk mengambil pistol dari pria yang telah tertembak olehnya tadi. Namun, secara tiba-tiba sebuah benda dingin dan keras menyentuh sisi kepalanya. Hal itu membuatnya gemetar ketakutan dan membeku.

"Jangan bergerak, atau aku akan menembak kepalamu dengan pistol ini!" Terdengar suara pria yang kasar, bersamaan dengan lampu di gudang yang hampir menyala dalam sekejap.

Hal itu membuat Zhao Youlin dapat melihat orang yang berdiri di depannya dengan jelas. Seorang pria jangkung yang tampak kasar, seperti suaranya.

Melihat penampilan Zhao Youlin dengan jelas, pria itu terkejut lalu bersiul sambil menggodanya. "Aku tidak menyangka ternyata kau seorang wanita. Teman-teman, keluarlah dan coba lihat, apakah semua polisi itu telah musnah? Bahkan sekarang mereka mengirim seorang wanita."

"Kakak Lin…." Mu Chen bersembunyi di sudut ketika dia melihat bahwa Zhao Youlin telah tertangkap, dan ekspresinya sedikit berubah. Dia ingin melakukan sesuatu, tetapi dia menyadari bahwa dia kehabisan peluru. Dia melemparkan pistol ke tanah dengan kesal dan menggertakan giginya, hingga membuat matanya menjadi merah.

Sebuah pistol masih menodong tepat di dahi Zhao Youlin. Meski begitu dia tetap tenang dan menatap orang-orang yang berjalan keluar satu per satu dari balik pilar, dan dia melihat sekelilingnya seolah-olah dia sedang memikirkan sesuatu hal..

"Kakak Pao, wanita ini terlihat cukup cantik, mengapa beberapa dari kita tidak…Hehe…" Mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak bersiul dan mulai mendekat. Melihat wajah Zhao Youlin, mata mereka terlihat penuh nafsu, lalu mereka mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Zhao Youlin.

Saat itu juga, beberapa suara tembakan terdengar lagi. Pria yang ingin menyentuh Zhao Youlin tertembak di tempatnya. Beberapa temannya juga mengalami nasib yang sama pada saat bersamaan. Situasinya berbalik dalam sekejap.

Pria yang menodongkan pistol ke dahi Zhao Youlin tampak terkejut dan mendongakkan kepalanya untuk mencari si penembak. Inilah saat yang paling di tunggu oleh Zhao Youlin.

Mengambil keuntungan di saat pria itu tengah fokus oleh suara tembakan, Zhao Youlin menekuk siku kanannya ke belakang dan memukul pistol pria itu. Kemudian, dia berputar dan dengan cepat menendang dada pria itu untuk menjatuhkannya. Pistol tersebut terbang, lalu jatuh ke tangan Zhao Youlin.

Zhao Youlin membalik pergelangan tangannya, dan ujung pistol yang awalnya diarahkan ke kepalanya kini beralih ke dahi pemilik asli pistol itu. Sambil menghentikan aksi pria itu di tengah perjuangannya.

Pada saat yang sama, pintu gudang dibuka dengan keras dari luar dan sekelompok bala bantuan bergegas masuk dengan tertib.

Ketika Zhao Youlin melihat kelompok itu, bibirnya membentuk senyuman. Dengan tatapan dingin dari sorotan matanya itu, dia melihat kembali pria yang telah dia lumpuhkan, dia mencibir dan berkata, "Apa yang salah dengan menjadi seorang wanita? Bukankah seorang wanita baru saja menjatuhkanmu? Heh, jangan pernah memandang rendah wanita! Bawa dia pergi!"

Setelah bala bantuan mendengar kata-kata Zhao Youlin, mereka bergegas membawa pria itu keluar.

Zhao Youlin merasa sedikit lega. Begitu dia meletakkan pistolnya, dia mendengar teriakan gembira dari belakang. "Kakak Lin!"

Zhao Youlin berbalik untuk menoleh dan dia melihat Mu Chen yang bergegas ke arahnya dengan gembira. Dia melengkungkan sedikit sudut bibirnya. Tepat ketika dia akan berjalan selangkah ke depan, tiba-tiba dia mendengar suara peluru yang melesat cepat ditembakkan dari belakang. Kemudian dia merasakan dadanya yang terasa begitu sakit.

Dia tercengang saat menundukkan kepalanya dan melihat dadanya yang berdarah. Pikirannya menjadi kosong dalam sekejap. Dia mendengar jeritan kaget Mu Chen dan rekan-rekannya, bahkan tubuhnya tidak bisa menahan dirinya sendiri.

Sebelum dia kehilangan kesadaran, hanya sebuah pikiran yang terlintas di benaknya: 'Satu peluru ditembakkan dari belakang, dan peluru lain ditembakkan dari arah jam dua!'

Sial, Zhao Youlin telah bekerja dan mengabdikan dirinya sebagai polisi selama bertahun-tahun. Pada akhirnya, dia tidak dibunuh oleh gangster yang menyelundupkan barang. Sebaliknya, dia dibunuh oleh rekannya sendiri! haha!