Siang itu, Karisa benar-benar membuat keadaan Leonar gundah tapi, ia tak bisa berbuat apa-apa. Selesai makan siang, Karisa benar-benar pergi dari kantor Leonar.
Laki-laki ini pun duduk di tempat kerjanya. Ia penasaran apa yang dilakukan oleh Karisa selama ia meeting tadi. Ia juga sudah bertanya pada sekertarisnya dari jam berapa Karisa di sini.
Rupanya ada waktu sampai satu jam untuk Karisa di sini. Ia terus saja mengutak-atik ponselnya sampai ia pun menemukan sesuatu yang membuat kemarahannya menjadi-jadi.
"Sialan, jadi ini yang dia lakukan," gerutunya marah.
Rupanya wanita itu memblokir nomor Cantika sehingga tak ada chat atau panggilan telpon lagi. Setelah dibuka kembali. Ada beberapa chat masuk dan beberapa panggilan tak terjawab.
Laki-laki ini pun meneleponnya.
"Halo," ucapnya saat seseorang menjawab telepon.
"Aku kira, sudah melupakanku," ucap seseorang dibalik telpon.
"Kamu marah!"
"Tidak."
"Maafkan aku yah."
"Yah."
"Karisa memblokir nomormu."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com