Wajah Petra sedingin wajah elang, dan dia berjalan masuk dengan tatapan tajam yang berkilat. "Mari lihat yang sedang bekerja…."
"..." Sudut-sudut mulut Mia berkedut. Dia pun berbalik dan kembali ke meja kerjanya.
Petra menghampirinya dan bertanya dengan dingin, "Kamu sudah makan?"
Mia tidak mengerti kenapa Petra datang ke kantornya saat itu, tapi dia bersyukur saat itu sudah larut dan seisi gedung kemungkinan sudah kosong.
"Aku…." Mia baru saja mulai bicara ketika bertemu dengan tatapan Petra yang dingin dan tajam, lalu menelan kembali kata-katanya. "Sudah."
"Tapi aku belum!"
"Hm?" Mia tidak menanggapi selama beberapa saat.
Wajah Petra berubah dingin. "Ayo berberes, lalu ikut aku."
Baru ketika itulah Mia paham apa maksudnya. "Tuan Muda Petra mau mengajak seseorang makan malam, ya. Kayaknya, pasti banyak yang senang kalau diajak, 'kan?" Mia mengedipkan matanya dengan penuh arti.
Wajah Petra semakin dingin. "Tapi sepertinya... hanya kamu istri yang dimiliki Tuan Muda Petra!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com