Kana dan Raven terus berlari ke dalam hutan, sesekali pria itu juga menoleh ke belakang untuk memastikan tidak ada orang yang mengejar mereka. Langkah mereka mulai memelan dan Kana pun menunduk, nafasnya memburu. Ia cukup lelah karena sudah cukup lama sejak mereka masuk ke dalam hutan.
" Kamu pasti lelah, " ujar Raven sambil menyodorkan sapu tangan hitam dengan inisial R yang tersulam di ujungnya.
" Terima kasih, Raven. " Kana menerima sapu tangan itu dan mengusap wajahnya yang dipenuhi peluh.
" Kita istirahat di sini saja dulu. Sebentar, akan aku siapkan alas untuk kamu duduk " ucap Raven. Ia mencari tempat yang cocok untuk Kana duduk dan melapisinya dengan sapu tangannya yang lain.
" Silahkan duduk, Kana. "
Kana pun duduk dengan mata menatap Raven, " kamu gak capek, Raven? Ayo duduk juga!" ajak Kana.
" Tidak, Kana. Aku harus tetap berdiri untuk mengawasi keadaan sekitar " tolak Raven. Mata tajamnya terus mengitari sekitar untuk berjaga-jaga.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com