Di kediaman Pangeran Keenam…
Pang Ran berbaring di tempat tidurnya seperti babi mati, membiarkan pelayannya memakaikan obat pada bokong merahnya yang bengkak. Rasa sakit yang tak tertahankan membuatnya meratap seperti babi yang disembelih, dan hatinya memaki Pag Zihuang.
Sial, bisakah brengsek itu sedikit lebih lembut? Pikirnya dengan marah. Seakan dia ingin memukulku sampai mati! Apa aku anak kandungnya?
Ditengah ratapannya, pintu kamar terbuka. Dia melompat ketakutan, tanpa sadar menarik ke atas celananya, dan berteriak pada orang di depan pintu, "Keparat! Tak bisakah kamu lihat pangeran ini sedang membuka celananya? Keluar dari kamarku!"
Zet!
Gerakan Pang Ran menarik luka di bokongnya dengan kuat. Dia meringis kesakitan, suasana hatinya bahkan menjadi lebih buruk.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com