webnovel

Kencan Buta, Pertemuan Pertama

Éditeur: Wave Literature

Musim panas, sinar matahari bagaikan sedang menyengat bumi. Hanya ada sedikit pejalan kaki di jalanan, kalaupun ada mereka juga berjalan dengan tergesa-gesa.

Di depan sebuah restoran masakan barat di kawasan ibu kota, sebuah bus perlahan berhenti di peron. Pintunya terbuka, terlihat seorang gadis turun dari sana. Wajahnya oval dengan alis melengkung, matanya jernih dan bersih, bulu matanya yang panjang bergetar lembut. Itu adalah sepasang mata yang membuat orang tidak bisa melupakannya.

Fitur wajah gadis itu sangat halus, kulitnya putih, rambut panjangnya diikat menjadi kuncir kuda yang rapi dan menampakkan leher putihnya yang anggun. Dia mengenakan sebuah baju santai lengan pendek berwarna putih dan terlihat sangat muda dengan wajah yang penuh kesegaran. Saat dipadukan dengan sepasang mata itu, senyumannya begitu indah. Namun saat ini di wajahnya hanya ada ketenangan.

Gadis itu turun dari bus, gelombang panas langsung menyerbu wajahnya. Dia sepertinya tidak merasakan apa pun dan langsung berjalan menuju ke restoran masakan barat.

Di depan pintu restoran, seorang gadis yang mengenakan gaun pink melihatnya. Matanya langsung berbinar, dia lalu menghambur ke arahnya.

"Qinglan, akhirnya kamu tiba. Aku kira kamu tidak akan datang."

Shen Qinglan agak memiringkan tubuhnya, gadis itu pun menabrak udara kosong. Tapi wajahnya sama sekali tidak kaget, dengan cepat dia menstabilkan tubuhnya. Tampaknya dia sudah tahu kalau hasilnya akan seperti ini.

"Maaf, ada sedikit urusan sebelum pergi sehingga agak tertunda." Shen Qinglan berbicara dengan ringan, suaranya jernih dan enak didengar.

Yu Xiaoxuan mengibas-ngibaskan tangannya, "Tidak apa-apa, tidak apa-apa, asal kamu datang saja sudah cukup. Kamu bilang aku baru dua puluh satu tahun, masih kecil. Mamaku menyuruhku pergi kencan buta, apakah ini karena dia takut kalau aku tidak akan bisa menikah? Untung saja ada kamu yang menemaniku, kalau tidak aku pasti tidak akan datang."

Sambil mengoceh dia mengikuti Shen Qinglan memasuki pintu restoran masakan barat itu.

"Menurutmu orang itu duduk di mana, ya? Bagaimana kita bisa menemukannya? Orang ini juga keterlaluan, apa tidak bisa mencari kedai kecil untuk bertemu? Restoran sebesar ini, bagaimana aku mencarinya?" Setelah memasuki restoran, Yu Xiaoxuan melihat sekelilingnya, mulut kecilnya terus bersungut-sungut.

Shen Qinglan sepertinya sudah terbiasa dengan Yu Xiaoxuan yang seperti ini dan tidak menghiraukan ocehannya sedikit pun. Dia menatap sekelilingnya sebentar, lalu tatapannya berhenti dan langsung berjalan lurus ke satu arah.

Yu Xiaoxuan masih mengomel, begitu menoleh dia pun menyadari kalau Shen Qinglan sudah pergi. Dia pun bergegas mengikutinya.

Di tengah jalan, Shen Qinglan tanpa sengaja memalingkan pandangan matanya dan bertatapan dengan sepasang mata yang sangat dalam. Tatapannya berhenti sejenak, lalu dia menarik kembali pandangannya dengan acuh tak acuh, kembali fokus dan langsung berjalan.

Di tengah restoran duduk seorang pria yang mengenakan setelan jas dan sepatu kulit, sesekali dia melihat arloji di pergelangan tangannya. Raut wajahnya jelas menampakkan ketidaksabaran.

Ketika dia sedang mempertimbangkan apakah sudah waktunya untuk pergi, sebuah bayangan muncul di depannya.

Pria itu secara refleks mendongak, yang datang ke pandangannya adalah sebuah wajah dengan alis dan mata yang halus. Dia menatap wajah itu dengan linglung, matanya penuh dengan kekagetan.

"Wei Lin?" Shen Qinglan berkata datar.

Senyuman muncul di wajah pria itu, rasa tidak sabarnya yang tadi sudah lenyap, "Ya, aku adalah Wei Lin. Kamu pasti Nona Yu, halo." Setelah itu dia mengulurkan tangan kanan hendak berjabat tangan.

Shen Qinglan tidak mengulurkan tangan, tetapi dia agak memiringkan tubuhnya dan menunjuk Yu Xiaoxuan di belakangnya sambil berkata, "Kamu salah orang, ini baru Yu Xiaoxuan. Aku hanya temannya."

Wei Lin agak canggung, tatapannya berpindah kepada Yu Xiaoxuan. Melihat gadis bergaun pink dengan wajah yang tidak terlalu cantik itu, senyuman di wajahnya agak sedikit memudar.

"Nona Yu, halo." Dia tidak berjabat tangan melainkan tersenyum sopan kepadanya.

"Bagaimana memanggil nona yang ini?" Mata Wei Lin menatap Shen Qinglan, kekaguman di matanya sama sekali tidak dapat ditutupi.

Raut wajah Shen Qinglan tampak tenang, "Panggil saja aku Nona Shen."

Melihat sikap dingin Shen Qinglan, Wei Lin pun tidak melanjutkan pertanyaannya.

"Steak sirloin di restoran ini sangat enak, bagaimana kalau kalian berdua mencicipinya?" Wei Lin mengambil buku menu dan bertanya kepada Yu Xiaoxuan serta Shen Qinglan.

"Kami tidak pilih-pilih makanan, terserah Tuan Wei saja." Mengetahui bahwa Shen Qinglan tidak suka menghadapi situasi seperti ini, Yu Xiaoxuan pun mengambil inisiatif untuk berbicara.

Wei Lin tersenyum dan tidak menolaknya, dia pun memesan makanan.

"Kudengar Nona Yu masih seorang pelajar?" Wei Lin berinisiatif untuk bicara. Walaupun dia bertanya kepada Yu Xiaoxuan, tetapi sudut matanya terus tertuju kepada Shen Qinglan.

Wei Lin adalah seorang pekerja kerah putih level atas, penghasilannya lumayan, wajahnya termasuk tampan, situasi keluarganya juga cukup bagus. Walaupun dia tidak kekurangan teman-teman wanita di sekitarnya dan banyak sekali wanita cantik yang dikenalnya, tetapi yang secantik Shen Qinglan ini adalah yang pertama. Ditambah dengan pembawaan Shen Qinglan yang dingin dan tenang, juga sikapnya yang acuh tak acuh terhadapnya, tentu saja itu berhasil membangkitkan minatnya.

"Benar." Yu Xiaoxuan menjawab dengan agak asal-asalan. Dia tidak merasakan ketertarikan terhadap pria ini. Hari ini kalau bukan karena mamanya yang memaksanya datang kemari, dia sama sekali tidak akan pergi.

"Apakah Nona Shen dan Nona Yu satu sekolah?"

"Ya, dia adalah teman sekelasku." Yu Xiaoxuan tidak mengatakan kalau mereka adalah teman sekamar. Dia sudah bisa melihat bahwa pria bernama Wei Lin ini menyukai Qinglan. Walaupun dia selalu berbicara kepada dirinya, tetapi perkataannya selalu menanyakan informasi tentang Qinglan.

Dia tahu kalau Qinglan paling tidak sabar menghadapi pria seperti ini. Dalam hati dia merasa agak bersalah karena telah memintanya untuk menemaninya pergi kencan buta.

Shen Qinglan meminum jus jeruk di depannya. Merasakan tatapan agresif tidak terselubung yang tertuju kepadanya itu, jari-jarinya yang ramping menggosok-gosok pinggiran gelasnya, itu adalah gerakan kecil yang dilakukannya saat dia merasa tidak sabar.

Tetapi pada saat itu Shen Qinglan tidak memperhatikan ada dua orang pria yang duduk berseberangan dengan mereka. Orang yang sedang mereka bicarakan adalah dirinya.

Salah satu pria wajahnya sangat memikat, dengan sepasang mata sentimental di bawah alis yang tajam, penuh kenakalan. Telinganya memakai sebuah anting rubi yang semakin menambah pesona pada fitur wajahnya.

Pria yang duduk di depannya berpostur tegap dengan kulit berwarna coklat kemerahan. Fitur wajahnya tegas dan dalam, alis dan matanya tajam, memberikan kesan sangat jantan.

Kedua pria ini memiliki temperamen yang berbeda, tetapi mereka sama-sama menarik.

"Tidak disangka bisa melihat nona kedua keluarga Shen di sini." Pria dengan wajah memikat berkata sambil menatap sosok Shen Qinglan yang berada tidak jauh dari mereka.

"Kamu mengenalnya?" Pria di depannya yaitu Fu Hengyi, ikut berbicara. Suaranya rendah bagai magnet, sangat enak didengar.

"Kamu juga kenal." Han Yi berkata, "Dia adalah adik perempuan Shen Junyu, dia adalah gadis kecil yang selalu mengikuti di belakang kita waktu kecil."

Fu Hengyi mengernyit, kemudian dia pun tiba-tiba sadar, ternyata dia.

Ada seberkas cahaya di sorot matanya yang dalam. Tidak disangka, si bulat kecil yang dulu itu telah tumbuh menjadi seorang gadis dewasa. Kalau dilihat dengan teliti, di dasar matanya masih ada sedikit emosi yang tidak bisa dipahami orang lain.

Keluarga Fu dan Keluarga Shen berteman. Kondisi keluarga Shen tentu saja jelas.

Anak perempuan keluarga Shen yaitu Shen Qinglan diculik oleh sindikat pedagang manusia ketika dia berusia lima tahun dan tidak ada kabarnya selama bertahun-tahun. Sebelas tahun kemudian barulah dia ditemukan.

"Kamu jarang pulang, bahkan waktu libur pun tidak pulang. Nona dari keluarga Shen ini biasanya tidak menonjolkan diri, dia sangat jarang muncul di depan orang. Sangat wajar kalau kamu tidak bisa langsung mengenalinya. Ada rumor sebelumnya bahwa nona keluarga Shen ini sejak kecil terdampar di luar dan kurang berpendidikan. Karena itulah keluarga Shen tidak membiarkannya muncul di depan orang. Orang-orang hanya tahu nona pertama keluarga Shen dan tidak mengetahui tentang nona kedua ini. Hari ini begitu melihatnya, sepertinya tidak sesuai dengan rumornya." Han Yi berkata dengan santai.

Dia sudah sejak lama membaca banyak sekali orang. Walaupun kagum dengan kecantikan Shen Qinglan, tetapi yang dia sukai adalah wanita yang menggoda. Dia tidak tertarik dengan tipe yang dingin seperti Shen Qinglan. Terlebih lagi dengan melihat latar belakang keluarga Shen, dia juga bukan orang yang bisa dia usik sesuka hati.

"Kamu juga sudah bilang kalau itu adalah rumor." Fu Hengyi berkata datar, pandangan matanya jatuh ke punggung tegak Shen Qinglan, namun beberapa saat kemudian dia berpaling.

Tetapi Han Yi yang mendengarkan perkataan itu mengangkat alisnya. Dia menatap Fu Hengyi dengan penuh minat, "Kamu tertarik dengannya?"

Fu Hengyi meliriknya sesaat, lirikannya itu menyiratkan sebuah peringatan, "Kalau aku tidak salah ingat, tahun ini dia baru dua puluh satu tahun."

Han Yi sama sekali tidak menghiraukan peringatannya, dia pun mengolok-olok, "Apa kamu tidak tahu kalau sekarang yang paling populer adalah pasangan om dan lolita?" Walaupun lolita yang ini agak dingin."

Fu Hengyi tidak menghiraukan ejekan Han Yi, tetapi dia berkata dengan santai, "Kebetulan tadi malam aku berbicara di telepon dengan bibiku. Bibiku sangat fokus dengan pernikahanmu, dia sedang berencana untuk memperkenalkan beberapa gadis baik-baik kepadamu."

"Kakak, aku sudah tahu salah, aku tidak akan bicara lagi." Han Yi memohon belas kasihan. Bagi orang yang suka berpetualang semacam dia, pernikahan adalah sebuah sangkar. Tentu saja dia akan menghindar dari hal-hal semacam pernikahan ini. Begitu membicarakannya dia langsung akan panik.

**

Shen Qinglan bukannya tidak merasakan tatapan dari belakangnya. Hanya saja pandangan mata itu tidak membawa niat jahat, jadi dia tidak peduli.

"Nona Shen orang mana?" Wei Lin tidak puas dengan informasi yang diberikan oleh Yu Xiaoxuan, dia pun bertanya sendiri.

"Orang asli Beijing." Shen Qinglan berkata datar.

"Benar-benar kebetulan, aku juga orang Beijing. Kalau ada waktu kita bisa lebih banyak keluar dan berkumpul bersama-sama. Kebetulan akhir pekan ini ada pesta. Kalau ada waktu Nona Shen bisa datang sama-sama." Wei Lin menampilkan senyuman seorang pria terhormat. Saat mengundangnya, matanya membawa godaan yang samar-samar.

Shen Qinglan meliriknya, ekspresinya tenang namun dia tidak menjawab.

"Apa Nona Shen tidak menghargaiku?" Melihatnya tidak menjawab, Wei Lin agak tidak senang. Dia menyukai wanita cantik, juga suka menaklukkan wanita cantik, tapi dia tidak suka kalau wanita cantik tidak menghiraukannya.

Meskipun Yu Xiaoxuan kadang-kadang konyol, tetapi dia tidak bodoh. Menangkap godaan di sorot mata Wei Lin, raut wajahnya pun agak berubah. Apa-apaan sorot mata itu? Dia muak melihat sampah seperti ini.

Ketika dia baru saja akan mengejeknya, dari bawah meja ada sebuah tangan yang menggenggam tangannya. Tangan yang agak dingin itu menekan dengan lembut dan seketika memadamkan amarah di dalam hatinya.

Yu Xiaoxuan merasa lega. Bagaimana dia bisa lupa? Walaupun Qinglan mempunyai temperamen yang dingin, tetapi dia bukan orang yang mudah diprovokasi. Kali ini dia memintanya untuk menemaninya di kencan buta juga bukan tanpa maksud yang berani.

"Tetua di keluarga sakit dan dirawat di rumah sakit. Akhir pekan aku bermaksud ke sana untuk merawatnya. Terima kasih atas kebaikan Tuan Wei." Shen Qinglan menjawab ringan dan masih tetap dingin.

Dia sudah mengatakan bahwa tetua di keluarganya sedang dirawat di rumah sakit. Tidak peduli seberapa berlebihannya, Wei Lin juga tidak bisa meminta Shen Qinglan untuk tidak merawat keluarganya dan pergi ke pesta. Namun dia masih belum menyerah.

"Nona Shen, tinggalkan nomor kontakmu. Dengan begitu akan mudah dihubungi. Akhir pekan kami sering pergi tur dengan mengemudikan mobil sendiri. Kalau ada waktu Nona Shen juga boleh ikut kami pergi. Aku punya mobil, bisa membawamu."

Seberkas ketidaksabaran melintas di mata Shen Qinglan, sangat singkat dan cepat sehingga sulit ditangkap orang lain, "Kelihatannya Tuan Wei biasanya tidak sibuk bekerja seperti yang kamu katakan."

Walaupun nada bicaranya terdengar tenang, tetapi Wei Lin tetap menangkap cemoohan dalam perkataan Shen Qinglan. Siapa suruh tadi dia sendiri berkata kalau biasanya dia sangat sibuk bekerja dan sering lembur, jarang ada waktu untuk berkumpul. Perkataan Shen Qinglan ini jelas menunjukkan kalau dia berbohong. Raut wajah Wei Lin yang selalu lembut pun akhirnya berubah.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.